Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pemkot Semarang

Inspirasi Ketahanan Iklim Banjir Semarang Lewat Prinsip Sederhana, Mbak Ita : Alhamdullilah Aman

Sebagai kota pesisir yang menjadi pusat aktivitas ekonomi, budaya, dan pemerintahan di Pantai Utara Jawa, kota Semarang menghadapi tantangan besar

PEMKOT SEMARANG
BIOSALIN KAWASAN PESISIR -- Kelompok tani Sumber Rezeki Kecamatan Tugu Kota Semarang sedang menanam padi di Mangunharja Tugu Semarang 17 Januari 2025 lalu. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Sebagai kota pesisir yang menjadi pusat aktivitas ekonomi, budaya, dan pemerintahan di Pantai Utara Jawa, kota Semarang menghadapi tantangan besar dari risiko lingkungan.

Penurunan muka tanah yang signifikan, banjir rob yang kerap mengancam, dan intensitas curah hujan yang meningkat akibat perubahan iklim menjadi kenyataan yang dihadapi setiap harinya.

Namun, di bawah kepemimpinan Wali Kota Hevearita Gunaryanti Rahayu, yang akrab disapa Mbak Ita, Kota Semarang tidak hanya bertahan tetapi juga memimpin perubahan menuju keberlanjutan.

"Alhamdullilah aman, kami memahami tantangan ini tidak mudah. Tetapi, dengan kebersamaan, inovasi, dan komitmen, kota Semarang akan menjadi kota yang tangguh, tidak hanya untuk hari ini tetapi untuk generasi yang akan datang," ujar Mbak Ita.

Pendekatan Inovatif: Solusi untuk Masa Depan

Sebagai respons terhadap risiko yang kian nyata, kota Semarang telah mengadopsi strategi berbasis inovasi dan kolaborasi lintas sektor. Langkah-langkah yang telah dilakukan mencakup:

Pertama, Infrastruktur Berbasis Ekosistem: 

Proyek normalisasi sungai, pembangunan kolam retensi seperti Plamongan Hijau, dan peninggian jalan strategis menjadi pondasi untuk mengurangi genangan dan memperkuat perlindungan dari banjir.

Kedua, Pemanfaatan Teknologi: 

Kota Semarang mengintegrasikan sistem prediksi cuaca dan banjir real-time yang memungkinkan respons cepat terhadap ancaman bencana. Proyek Nasional Ketahanan Banjir Perkotaan (NUFReP) menjadi salah satu model terbaik dalam adaptasi teknologi ini.

Ketiga, Pengelolaan Air Tanah yang Berkelanjutan: 

Dengan menargetkan nol persen eksploitasi air tanah, Pemerintah Kota Semarang meluncurkan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Semarang Barat yang telah menyediakan air bersih untuk setengah juta penduduk.

Gerakan Reboisasi dan Konservasi Lingkungan:

Ribuan pohon ditanam di kawasan kritis, sementara sumur resapan menjadi solusi sederhana namun berdampak signifikan dalam menjaga keseimbangan ekosistem air tanah.

Partisipasi Publik: Pilar Keberhasilan Kota Semarang

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved