Ia mengungkapkan, secara umum akses ini adalah akses utama antara Kabupaten Pekalongan ke Banjarnegara, ketika jembatan ini hilang otomatis perekonomian warga Petungkriyono mati, kecuali harus melewati Banjarnegara tetapi banyak longsoran dan lumpuh total.
"Dukuh ini masih terisolir, aksesnya ekstrim. Jika melewati Kasimpar, ada lokasi longsor yang masih belum bisa dilewati. Lalu, untuk logistik saat ini masih aman, akan tetapi aksesnyaa yang masih ekstrim," ungkapnya.
Bambang menambahkan, setelah sampai ke seberang jembatan, di sana sudah ada warga yang menunggu. Selanjutnya, logistik yang dikatrol ini dibawa menggunakan motor untuk dibawa ke masjid di dukuh tersebut.
"Ada 10 petugas yang berjaga disini, aktif dari pagi sampai maghrib. Kebutuhan yang paling dibutuhkan yaitu bahan-bahan makanan seperti ikan asin, beras, dan tahan lama. kecuali air dan pakaian sudah cukup," tambahnya. (Dro)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.