Kecelakaan Speedboat di Nunukan: 4 Tewas, 4 dalam Pencarian

TRIBUNJATENG.COM, NUNUKAN – Speedboat Cinta Putri yang mengalami kecelakaan di perairan Nunukan, Kalimantan Utara.

Pencarian korban dilanjutkan hari ini, Kamis (30/1/2025).

Kapal yang pecah diduga akibat ombak saat berlayar menuju Tinabasan itu menewaskan empat penumpang.

Baca juga: 2 Perahu Nelayan Dihantam Ombak, 1 Orang Tewas dan 1 Hilang

Menurut Danlanal Nunukan, Kolonel Laut (P) Handoyo, hingga malam kemarin, jumlah korban yang terdata mencapai 17 orang.

“9 orang ditemukan selamat, 4 orang tewas, dan 4 orang masih dalam pencarian,” kata Handoyo melalui pesan tertulis, Rabu (29/1/2025).

Daftar korban

Berikut daftar korban kecelakaan speed boat Cinta Putri:

Korban selamat



1. Irwansyah/ Wawan (23) warga Jalan PLN Lama Rt. 12, Nunukan Barat.
2. Nakira/Mama Meron (45), warga Jalan Manunggal Bhakti Rt 12, Nunukan Timur.
3. Jupri (50), warga Jalan Sei Sembilan, Nunukan Selatan.
4. Tomy (39), warga Jalan Tanjung, Nunukan Barat.
5. Rudianto/Unding/udin (35), warga Jalan Lingkar, Selisun, Nunukan Selatan.
6. Lamade/Made (48), warga Jalan Hasanuddin, RT 12 RW 08, Selisun, Nunukan Selatan.
7. Jamal (43), warga Jalan Pesantren Hidayatullah RT 08, Selisun, Nunukan Selatan.
8. Aspar (31), warga Jalan Tien Soeharto, RT 17, Nunukan Timur.
9. Lukman (31), warga Jalan Pesantren Hidayatullah RT 07, Selisun, Nunukan Selatan.

Korban tewas

1. Masalerong (57), warga Jalan Dewi Sartika RT 05 RW 02, Tanjung Harapan, Nunukan Selatan.
2. Gisman (61), warga Jalan Pongtiku RT 16, Nunukan Timur.
3. Amin/Acay (39) , warga Jalan Lumba Lumba RT 19 Nunukan Timur.
4. Salina (32), warga Jalan Lumba Lumba RT 19 Nunukan Timur.

Korban hilang

1. Hery (45), warga Jalan Antasari RT 01,
2. Selisun Andi Rizal alias Panjang (45), warga Gang Limau RT 03 Nunukan Selatan.
3. Ahmad Rahmadanil (22) warga Jalan Yos Sudarso, RT 01 Tanjung Harapan, Nunukan Selatan.
4. Nurdin (42), warga Jalan Lumba Lumba, RT 19, Nunukan Timur.

Handoyo mengatakan, Tim SAR, juga mendirikan Posko di Jamaker untuk pusat komando, juga informasi bagi masyarakat, khususnya keluarga korban yang belum ditemukan.

Dalam Posko tersebut, tergabung unsur SAR dari LANAL Nunukan, Basarnas Kaltara, BPBD Nunukan, Polairud dan Polres Nunukan.

"Jumlah korban kemungkinan bisa bertambah, karena belum ada jumlah pasti. Sehingga kita dirikan Posko untuk informasi sekaligus pusat komando untuk operasi pencarian dan penyelamatan," kata Handoyo.


Insiden ini terjadi pada Rabu siang sekitar pukul 11.00 WITA, dan menjadi perhatian luas setelah beberapa speed boat lainnya bergegas menolong para korban yang terdampar di laut.

Saksi mata, Yudha Aji, menyampaikan bahwa saat dirinya berlayar, dia melihat banyak penumpang yang tenggelam akibat kapal yang pecah.