Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

8 Sekolah di Kudus Terendam Banjir, Kegiatan Belajar Dialihkan Lewat Daring

Sedikitnya 8 sekolah di Kabupaten Kudus yang tersebar di tiga kecamatan terendam banjir sejak Kamis (23/1/2025).

|
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: raka f pujangga
Tribunjateng/Saiful Ma'sum
ILUSTRASI MAIN AIR: Beberapa anak bermain air saat banjir menggenangi SD 4 Golantepus, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus kemarin, Kamis (30/1/2025). 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar pada Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus, Anggun Nugroho menyampaikan, ada 8 sekolah di Kota Kretek yang terendam banjir sejak, Kamis (23/1/2025).

Terdiri dari 7 sekolah dasar (SD) dan satu SMP, tersebar di tiga kecamatan, Mejobo, Jati dan Kaliwungu.

Dari jumlah sekolah tersebut, semuanya sempat menjalankan kegiatan belajar mengajar (KBM) secara daring. Namun, kegiatan KBM di SMP 2 Mejobo besok, Sabtu (1/2/2025) dimungkinkan sudah kembali menerapkan sekolah tatap muka (Luring).

Baca juga: 18 Sekolah di Kudus Terendam Banjir, Kegiatan Belajar Dialihkan Lewat Daring

Sementara sekolah-sekolah dasar masih dimungkinkan menerapkan sistem pembelajaran jarak jauh dari rumah.

"SMP 2 Mejobo sempat izin KBM daring kemarin karena kemasukan air banjir. Namun, kabarnya besok sudah bisa masuk lagi, infonya banjir di SMP 2 Mejobo sudah surut. Untuk sekolah lain belum ada kabar lebih lanjut," terangnya, Jumat (31/1/2025).

Anggun merinci, 7 sekolah dasar yang terdampak banjir tersebar di tiga kecamatan. 

Banjir merendam tiga sekolah dasar di Kecamatan Mejobo, meliputi SD 4 Kesambi, SD 2 Mejobo, dan SD 4 Golantepus. Di Kecamatan Jati hanya ada satu SD yang terendam banjir, yaitu SD 3 Pasuruhan Lor. Sedangkan di Kecamatan Kaliwungu ada SD 1 Setrokalangan, SD 2 Setrokalangan, dan SD 1 Banget yang terdampak banjir. 

Pihaknya berupaya mendata lebih lanjut sekolah-sekolah di Kabupaten Kudus yang sekiranya terdampak banjir. Baik kondisi lingkungan sekolah terendam banjir, atau akses masuk sekolah dikepung banjir. 

Baca juga: Kisah Pilu Amelisya, Siswa Mts Yang Mengalami Kelumpuhan Setelah Mengalami Perundungan di Sekolah

"Sebenarnya ada sekolah lain yang kami masih data, seperti SMP 2 Jati dan SMP 2 Undaan, tapi masih kami cek," ucapnya.

Anggun berharap, semua peserta didik yang sekolahnya terdampak bencana tetap mendapatkan pendidikan yang layak, meski harus dilakukan dengan cara daring.

"Untuk skema pembelajaran bagi sekolah yang terdampak banjir, diserahkan kepada sekolah. Termasuk harus ada izin kegiatan daring ke Disdikpora," tegasnya. (Sam)

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved