Berita Regional
Sopir Bus Tewas Dikeroyok 10 Orang Termasuk Anggota Brimob
Seorang sopir bus Al Hijrah asal Agam, Sumatra Barat, tewas dikeroyok di Jakarta Timur pada Oktober 2024 lalu.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Seorang sopir bus Al Hijrah asal Agam, Sumatra Barat, tewas dikeroyok di Jakarta Timur pada Oktober 2024 lalu.
Sopir tersebut bernama Rahmad Vaisandri (29).
Pengeroyokan berawal dari percobaan pencurian ponsel dan dompet yang dilakukan pria tersebut di lokasi proyek pembangunan ruko.
Baca juga: Kronologi Remaja Tewas Dikeroyok 5 Pemuda Setelah Dituduh Mencuri Ponsel di Semarang
"Pada hari Minggu tanggal 20 Oktober 2024 sekitar pukul 04.00 WIB, saudara korban Rahmad Vaisandri diserahkan ke Polsek Pasar Rebo karena tertangkap tangan melakukan pencurian HP dan dompet di pembangunan ruko," kata Nicolas di Mapolres Jakarta Timur, Senin (3/3/2025).
Lalu, pada pukul 05.00 WIB, Rahmat dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk mendapatkan penanganan medis.
Saat itu, Rahmad dalam kondisi koma.
"Selanjutnya dari Polsek Pasar Rebo membawa ke rumah sakit Polri Kramat Jati dan langsung dimasukkan ke ruang IGD rumah sakit Polri disertai permohonan visum et repertum ver luka," ungkap Nicolas.
Selanjutnya, pukul 05.28 WIB, seseorang berinisial PA membuat laporan polisi di Polsek Pasar Rebo, mengaku kehilangan ponsel dan dompet.
"Selanjutnya anggota Reskrim Polsek Pasar Rebo melakukan klarifikasi terhadap korban pencurian saudara PA alias A dan saksi saudara AR," ujar Nicolas.
Sehari setelahnya atau pada 21 Oktober 2024, kondisi Rahmad semakin menurun. Sehingga, dilakukan tindakan operasi untuk mengambil gumpalan darah di belakang kepala.
"Pada hari Selasa tanggal 22 Oktober 2024 saudara Rahmad Vaisandri dipindahkan dari ruang ICU ke ruang rawat rumah sakit Polri, pada hari Rabu tanggal 23 Oktober 2024 saudara Rahmad Vaisandri masuk ke ruang perawatan," tutur Nicolas.
Namun, pada 23 Oktober 2024 sekitar pukul 08.00 WIB, Rahmad meninggal dunia di RS Polri.
"Rahmad Vaisandri dinyatakan meninggal dunia oleh pihak Rumah Sakit Polri, selanjutnya anggota Polsek Pasar Rebo membuat laporan polisi model A, disertai permohonan autopsi," kata Nicolas.
Oleh karena adanya dugaan pengeroyokan terhadap Rahmad, selanjutnya polisi memeriksa sejumlah pihak.
"Selanjutnya melakukan klarifikasi terhadap saudara H selaku sekuriti, saudara A juga sekuriti yang bekerja di proyek pembangunan ruko itu sendiri, saudara RGR kakak korban, dan saudara J tukang, serta saudara AJ tukang dan AR tukang," ungkap Nicolas.
Dari hasil penyelidikan, polisi menetapkan 10 tersangka pengeroyokan yang menyebabkan tewasnya Rahmad.
Salah satu pelaku merupakan anggota Brimob Mabes Polri.
Ke-10 pelaku tersebut yakni H, AAB, S, MM, WA, Y, IS, PA, SF, dan Bripka O.
Nicolas memerinci, H, AAB, S, dan MM ditangkap pada 10 Januari 2025. Sementara, WA dan Y ditangkap pada 21 Januari 2025.
Lalu, IS, PA, dan SF diamankan pada 29 Januari. Sedangkan Bripka O ditangkap pada 31 Januari 2025 dan langsung dilakukan penahanan.
"Para tersangka yang sudah dilakukan penahanan sebanyak 10 orang antara lain sembilan orang ditahan di rumah tahanan negara Polres Metro Jakarta Timur dan satu orang selaku oknum anggota Polri yang juga sebagai tenaga pengamanan dalam proyek pembangunan ruko tersebut, ditahan di rumah tahanan negara Korbrimob Polri," jelas Nicolas.
Atas perbuatannya, para tersangka dijerat dengan Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan dan Pasal 351 Ayat 3 KUHP tentang penganiayaan berat yang menyebabkan kematian.
Sebelumnya, dikutip dari Tribunnews.com, Rahmad Vaisandri (29), perantau asal Sumatra Barat, tewas di Jakarta Timur dalam keadaan sekujur tubuh luka dan barang berharganya hilang.
Pihak keluarga mendapat kabar duka pada 5 November 2024 saat jenazah korban sudah berada di RS Polri Kramat Jati.
Berdasar keterangan kakak korban, Rika (41), sebelum meninggal Rahmad yang bekerja sebagai sopir bus AKAP jurusan Jakarta-Padang tersebut sempat tak bisa dihubungi. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kronologi Tewasnya Sopir Bus Rahmad Vaisandri, Dikeroyok 10 Orang Termasuk Anggota Brimob"
Baca juga: Puluhan Oknum TNI Mengamuk di Deli Serdang, Berawal Seorang Prajurit Dikeroyok Warga
5 Pengakuan Mengerikan Prada Lucky Sebelum Tewas, dari Dipukul Saat Sakit hingga Organ Dalam Rusak |
![]() |
---|
Beginilah Cara Abdul Azis Bupati Koltim Kader Nasdem Atur Korupsi RSUD, Minta Fee Rp 9 Miliar |
![]() |
---|
Nelayan Ngaku Anggota TNI Tipu Puluhan Wanita dan Gasak Motor Korban |
![]() |
---|
Residivis Blora Tertangkap Setelah Bawa Kabur Puluhan Motor di 24 TKP Jateng dan Jatim |
![]() |
---|
TKW Jambi Disiksa Majikan di Malaysia hingga Koma, Keluarga sampai Tak Kenali Korban saat di RS |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.