Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Sragen

Isi Pesan yang Ditinggalkan Maling yang Satroni SD Negeri di Sragen, Lengkap Tanda Tangan

Kepala Sekolah SDN Guworejo 3, Ary Prakoso mengatakan sekolahnya disantroni maling pada Kamis (30/1/2025) lalu

Editor: muslimah
TribunSolo.com
MAAF DARI MALING: Kepala Sekolah SDN Guworejo 3, Ary Prakoso memperlihatkan tulisan permintaan maaf dari pencuri di SDN Guworejo 3, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen, Selasa (4/2/2025). Sekolah ini disantroni maling pada Kamis (30/1/2025) lalu. 

TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN - Seorang maling memilih beraksi di sebuah sekolah dasar.

Tepatnya di SDN Guworejo 3 di Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen.

Sejumlah barang diambilnya hingga kerugian mencapai sekitar Rp 10 juta.

Baca juga: Trik Polisi Bongkar Prostitusi di Gunung Kemukus Sragen, Rumah Warga Punya Fasilitas Tak Terduga

Uniknya, si maling meninggalkan pesan permintaan maaf di papan informasi yang berada di dalam kantor guru SDN Guworejo 3.

Pesan itu bertuliskan "Maaf Pa, Bu Jika saya telah mencuri di sekolah ini. saya sedang butuh uang".

Tak hanya itu, si maling ini juga meninggalkan tanda tangan di akhir kalimat pesan permintaan maaf tersebut.

Hingga Selasa (4/2/2025), pesan tersebut masih ada, dan belum dihapus.

Kepala Sekolah SDN Guworejo 3, Ary Prakoso mengatakan sekolahnya disantroni maling pada Kamis (30/1/2025) lalu.

"Ya, meninggalkan tulisan di papan itu, menuliskan maaf karena mencuri, butuh uang, dan ditandatangani, ada tanda tangannya," katanya kepada TribunSolo.com, Selasa (4/2/2025).

Awalnya yang mengetahui sekolahnya kemalingan adalah penjaga sekolah.

Pada pagi harinya, penjaga sekolah datang untuk membersihkan lingkungan sekolah.

Setelahnya, istri penjaga sekolah yang juga pemilik kantin ingin membuka kantinnya.

Saat itu, istri penjaga sekolah curiga karena meja yang ada di kantin hilang.

"Dilihat bangku sudah tersandar di tembok (dekat kamar mandi), saat mau mengambil itulah, baru tahu pintu belakang (kantor guru) sudah terbuka," jelasnya.

Menurutnya, ada beberapa peralatan elektronik yang hilang.

"Yang diambil speaker portable, amplifier, toa, mikrofon, printer, CPU, estimasi kerugian Rp 8.000.000 - Rp 10.000.000," pungkasnya. (TribunSolo.com)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved