Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tanggul Jebol di Tugu Semarang, 215 KK Kebanjiran, Warga Harap Penanganan Cepat

Tanggul Sungai Plumbon di Semarang jebol, 215 KK terdampak banjir. Warga minta normalisasi segera untuk cegah banjir susulan.

KECAMATAN TUGU
PERBAIKI TANGGUL - Sejumlah orang berkumpul di lokasi tanggul Sungai Plumbon yang jebol, Rabu (5/2/2025). Ada tiga titik tanggul jebol di Sungai Plumbon. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Tanggul Sungai Plumbon yang terletak di Kecamatan Tugu, Kota Semarang, jebol pada Selasa (4/2/2025) malam, menyebabkan 215 Kartu Keluarga (KK) terdampak banjir.

Camat Tugu, Eko Agus Padang, menyampaikan bahwa ada tiga titik tanggul yang jebol di wilayah Mangunharjo dan Mangkang Kulon.

Dampaknya, 170 KK di Kelurahan Mangunharjo dan 45 KK di Kelurahan Mangkang Kulon mengalami banjir.

Menurut Eko, wilayah Mangkang diguyur hujan dengan intensitas sedang pada Selasa malam.

Sekitar pukul 22.00, ketinggian air di Sungai Plumbon mencapai 120 sentimeter.

"Kami meningkatkan kewaspadaan. Dari beberapa tanggul yang ada, sudah mulai melimpas pada pukul 20.00. Bahkan ada tiga titik yang jebol," terang Eko, Rabu (5/2/2025).

Penanganan sementara telah dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dengan pemasangan trucuk bambu dan sandbag.

Sedangkan penanganan permanen akan dilakukan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana dengan peningkatan talud.

Eko juga menyebutkan bahwa sampah menjadi persoalan utama di Sungai Plumbon.

"Sampah menghambat aliran air sehingga tidak bisa menuju ke laut. Kami sudah melakukan pemotongan pohon yang jatuh ke sungai supaya tidak menutup aliran sungai. Harapan kami, aliran sungai jadi lancar," ucapnya.

Lebih lanjut, Eko menegaskan bahwa normalisasi sungai sangat diperlukan dan berharap BBWS bisa segera mengeksekusi normalisasi Sungai Plumbon.

Warga RT 4 RW 4 Kelurahan Mangunharjo, Tuminem, mengatakan bahwa banjir datang sekitar pukul 22.00.

Warga sudah waspada karena sebelumnya tanggul sungai sempat jebol pada Minggu (2/2/2025) dan menggenangi perkampungan.

"Setelah penambalan tanggul, malah jebol lagi di titik lain. Curah hujan yang tinggi menyebabkan debit air sungai meningkat," ungkapnya.

Tuminem menambahkan, saat banjir datang, air masuk dengan cepat hingga sebetis.

"Saat itu lagi tiduran, tiba-tiba air masuk langsung dengan cepat sampai sebetis. Barang-barang sudah diamankan dulu," ucapnya.

Dia berharap pemerintah segera melakukan normalisasi Sungai Plumbon untuk mencegah banjir susulan.

"Kalau belum dinormalisasi, kami cemas nanti ada banjir susulan lagi," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved