Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Slawi

Tragedi di Lubang Galian: Kisah Pilu Pria Paruh Baya yang Diduga Hirup Gas Beracun

Senin siang yang tenang di Desa Guci, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, berubah menjadi momen penuh duka ketika seorang pria paruh baya

PMI KABUPATEN TEGAL
EVAKUASI MAYAT: Foto yang dikirim anggota Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tegal menunjukan tim gabungan sedang melakukan proses evakuasi mengangkat mayat dari lubang dengan kedalaman sekitar 2,5 meter, masuk wilayah Desa Guci, RT 01/RW 01, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, pada Senin (10/2/2025). Pria paruh baya berinisial M (58), ditemukan meninggal dunia di dalam lubang bekas galian air dengan posisi badan miring, dengan kaki di sebelah selatan dan kepala sebelah utara, mengenakan kaos berwarna hitam berkerah dan sarung batik motif hitam merah, serta celana panjang warna biru dongker. 

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI -- Senin siang yang tenang di Desa Guci, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, berubah menjadi momen penuh duka ketika seorang pria paruh baya ditemukan tak bernyawa di dalam lubang bekas galian air. 

Tragedi ini menjadi pengingat tentang bahaya gas beracun yang kerap muncul di lokasi-lokasi tertentu tanpa disadari.

Pria yang kemudian diidentifikasi sebagai M, warga Desa Mokaha, Kecamatan Jatinegara, ditemukan dalam posisi miring di dalam lubang berkedalaman 2,5 meter di area Perhutani.

Meninggalnya pria berusia 58 tahun ini diduga akibat menghirup gas beracun yang ada di dalam lubang tersebut.

Seorang saksi mata yang tengah menggali pasir secara manual di sekitar lokasi kejadian mencium bau menyengat yang tidak biasa.

Ketika mencoba mencari sumber bau tersebut, saksi menemukan sosok tubuh pria dalam kondisi tak bergerak di dalam lubang.

Kejadian ini segera dilaporkan ke pihak berwenang, yang kemudian mengerahkan tim evakuasi dari PMI Kabupaten Tegal, Basarnas, BPBD, dan Polsek Bumijawa.

Proses Evakuasi yang Penuh Tantangan

Proses evakuasi tidak bisa dilakukan sembarangan karena adanya dugaan keberadaan gas beracun.

Tim penyelamat menggunakan peralatan bantuan pernapasan khusus, Self Contained Breathing Apparatus (SCBA), guna memastikan keselamatan selama operasi penyelamatan.

Berkat koordinasi yang cepat dan efektif, jenazah berhasil dievakuasi dalam waktu sekitar 10 menit dan segera dibawa ke RSUD dr. Soesilo Slawi untuk identifikasi lebih lanjut.

Duka mendalam menyelimuti keluarga korban, terutama karena M diketahui sebagai seorang tunawicara.

Kesehariannya dikenal sederhana dan tak banyak bicara, membuat kepergiannya menjadi kehilangan besar bagi orang-orang terdekatnya.

Meskipun tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, penyelidikan tetap dilakukan untuk memastikan bagaimana ia bisa masuk ke dalam lubang tersebut.

Bahaya Gas Beracun di Sekitar Kita

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved