Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Blora

Alasan Proyek Pembangunan RS PKU Muhammadiyah Blora Dihentikan Sementara Pasca Kecelakaan Kerja 

Proyek pembangunan Gedung Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Blora untuk sementara dihentikan

Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: muslimah
Tribunjateng/M Iqbal Shukri
KECELAKAAN KERJA - Lokasi kejadian kecelakaan kerja pembangunan Gedung RS PKU Muhammadiyah Blora, Sabtu (8/2/2025). Proses pembangunan dihentikan sementara.(Iqbal/Tribunjateng) 

TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Proyek pembangunan Gedung Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Blora untuk sementara dihentikan.

Kapolres Blora, AKBP Wawan Andi Susanto, menjelaskan alasan proyek pembangunan Gedung Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Blora diberhentikan sementara.

"Untuk sampai saat ini proyek kami hentikan sementara, untuk memperlancar dalam proses penyelidikan," jelasnya, Selasa (11/2/2025).

Dalam proses penyelidikan penyebab kecelakaan kerja itu, Polres Blora dibantu Tim Labfor Polda Jateng.

Diberitakan sebelumnya, total ada 13 pekerja proyek yang terlibat kecelakaan kerja proyek pembangunan RS PKU Muhammadiyah Blora yang terjadi Sabtu (8/2/2025) pagi.

Rinciannya, 4 orang dinyatakan meninggal dunia, dan 9 luka-luka. Sebelumnya, yang korban luka-luka semua dirawat di Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah.

Namun lantaran diperlukan perawatan lebih lanjut, untuk beberapa korban luka dirujuk ke Rumah Sakit lain.

Direktur Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Blora, Tegar Mohammad Wijaya, mengatakan hingga saat ini korban yang meninggal ada 4 orang.

Adapun korban yang mengalami luka, ada 9 orang.

"Yang masih dirawat di RS PKU Muhammadiyah Blora ada 5 orang," katanya, Minggu (9/2/2025).

Sementara, 4 korban luka lainnya dirujuk ke rumah sakit lain. Rinciannya, 1 korban dirujuk ke RSUD dr Soetijono Blora. Kemudian 3 korban luka lainnya dirujuk di Rumah Sakit di Solo.

Alasan korban dirujuk ke rumah sakit lain, karena perlu perawatan lebih lanjut kondisi medis ya.
 
"Alasan dirujuk karena butuh perawatan lanjut. Ke rumah sakit yang levelnya lebih tinggi, dari rumah sakit ini (RS PKU Muhammadiyah)," imbuhnya. 

Menurutnya empat korban itu mengalami patah tulang parah, sehingga membutuhkan dokter spesialis ortopedi. 

"Untuk penanganan rumah sakit lain kan lebih lengkap, termasuk mungkin kalau dibutuhkan ruang ICU atau lain sebagainya," paparnya.(Iqs)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved