Cobalah Lilin Aromaterapi Berbahan Kedelai Ramah Lingkungan
Dan jangan lupa sekarang ada Solo Art Market, di Ngarsopuro Solo. Berbagai macam produk kreativitas seni, pernak pernik aksesoris, ukiran, lukisan
TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Kota Solo merupakan salah satu kota budaya yang berada di Jawa Tengah. Kota ini punya banyak pilihan untuk dikunjungi wisatawan. Ada wisata sejarah, keraton, wisata alam, wisata buatan, bermacam pasar tradisional berusia ratusan tahun, dan tentu saja wisata kuliner khas Solo yang legendaris.
Dan jangan lupa sekarang ada Solo Art Market, di Ngarsopuro Solo. Berbagai macam produk kreativitas seni, pernak pernik aksesoris, ukiran, lukisan, herbal, bahkan ada juga lilin untuk wewangian.
Salah satu yang kerajinan yang unik yaitu scented candle atau lilin dengan wewangian. Toko dengan nama Jevwalker Aromatherapy Lab, berdiri Oktober tahun 2023. Didirikan oleh Kak Dita dan Mas Jevi dua orang yang menjadi rekan dalam menjalankan bisnis ini.
Berawal dari Mas Jev yang merupakan seorang pelukis. Lalu karena mereka suka jalan-jalan maka kemudian tokonya dinami Jevwalker. Hasil dari kolaborasi aromatherapy dan beberapa ilustrasi dari pelukis Mas Jevi menghasilkan usaha ini.

Sebagai pecinta aromatherapy, Kak Dita dan Mas Jev merasa ironi karena banyaknya aromatherapy yang dipasarkan masih bersifat tidak sehat. Kemudian mereka menciptakan aromatherapy yang lebih ramah lingkungan.
Aromatherapy yang dibuat oleh Jevwalker ini merupakan produk yang minim karsinogen, eco friendly, biodegradable. Hal itu juga menjadi keunggulan yang membedakan produk mereka dengan produk merek lain.
Bahan organik yang mereka gunakan membuat produk lilin mereka lebih minim karsinogen dibanding lilin lain. “Memang bahan-bahan kayak lilin aromatherapy ini sesuatu yang dibakar pasti akan menimbulkan zat karsinogen ya, cuma ini kita meminimalisir itu dengan cara menggunakan lilin yang berbahan dasar kedelai.” ucap Kak Dita.
Keunggulan inilah yang menjadi daya tarik utama dari produk yang ditawarkan. Hasil dari lilin yang berbahan dasar kedelai penggunaannya dan bentuknya sama dengan lilin pada umumnya. Namun, nantinya saat dibakar hanya menguap saja dan asapnya hanya berasal dari sumbunya.
Hal ini menjadi salah satu opsi bagus yang bisa digunakan bagi para pecinta lilin aromatherapy. Dengan adanya produk ini, fungsi dari lilin aromatherapy akan tetap ada bahkan akan lebih baik karena tidak membuat tubuh menjadi sakit akibat menghirup asap bakaran dari lilin tersebut.
Ada berbagai macam produk yang ditawarkan oleh Jevwalker. Seperti halnya, lilin aromatherapy dari kedelai, perfume oil dengan bahan dasar jojoba oil, linen spray non alcohol, reed diffuser dari fermentasi gandum dan beberapa lainnya. Produk yang dijual mulai dari Rp 20 ribu sampai Rp 80 ribuan. Adapun alat untuk aplikasi aromatherapy seperti kalung aromatherapy dan candle warmer yang mereka jual mulai dari Rp 180 ribu sampai Rp 200 ribuan.
Reed Diffuser yang mereka buat menjadi salah satu item yang paling banyak dicari oleh konsumen. Tak hanya itu lilin aromatherapy yang terbuat dari kedelai juga menjadi favorit konsumen. Banyaknya pilihan aroma yang disediakan membuat konsumen menjadi tertarik untuk membeli. (Renatta Chrisheviola Wianda Mahasiswa Fiskom UKSW Magang Tribunjateng.com)
Mahasiswa KKN UMP Inovasikan Limbah Minyak Jelantah Jadi Lilin Aromaterapi |
![]() |
---|
Semakin Unggul! Enam Dosen PGSD FKIP UKSW Raih Sertifikat Coach for Teaching |
![]() |
---|
Meriah! Inaugurasi Mahasiswa Baru UKSW 2025: Pilihan Tepat PTS Kristen Terbaik Indonesia |
![]() |
---|
Kontribusi Nyata UKSW: Mahasiswa FISKOM Rancang Logo Yayasan Rumah Harapan Sejahtera |
![]() |
---|
Noble Leader Development Program UKSW, Kenali Jati Diri Jadi Pemimpin yang Melayani |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.