Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Bisnis

Ketua Apindo Semarang Waspadai Banjir Produk Murah Cina, Jadi Tantangan UMKM Lokal

Lonjakan produk dari Cina menjadi tantangan bagi pengusaha lokal ataupun pelaku UMKM di Jawa Tengah.

TRIBUN JATENG / EKA YULIANTI FAJLIN 
APINDO - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Semarang, Deddy Mulyadi.   

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Lonjakan produk dari Cina menjadi tantangan bagi pengusaha lokal ataupun pelaku UMKM di Jawa Tengah.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Semarang, Deddy Mulyadi menilai, masuknya produk dari Cina ke Indonesia, termasuk ke Jawa Tengah, menjadi fenomena yang perlu diwaspadai.

Menurutnya, derasnya arus barang konsumsi dan industri asal Negeri Tirai Bambu berpotensi memberi tekanan terhadap pelaku usaha kecil dan menengah di dalam negeri.

Baca juga: Jadwal Pemakaman dan Misa Djoko Riyanto Suami Agustina Wilujeng Walikota Semarang

"China itu kan karena barangnya tidak bisa masuk ke Amerika, stoknya banyak, akhirnya mereka mencari pasar baru, termasuk ke Indonesia," ujar Deddy, Minggu (9/11/2025).

Menurut Deddy, situasi tersebut mendorong banyak pengusaha asal China mendirikan usaha dan pabrik di Indonesia, termasuk di wilayah Jawa Tengah. Ia mencontohkan, dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak restoran hingga pabrik milik investor Tiongkok yang bermunculan.

"Sekarang kalau kita lihat, di sepanjang jalan banyak restoran atau warung bergaya China yang buka," sebutnya.

Deddy mengungkapkan, arus masuk barang-barang konsumsi murah dari China, seperti tekstil, pakaian jadi, hingga peralatan rumah tangga, bisa menjadi tantangan berat bagi industri kecil dalam negeri.

"Kalau produk dari China lebih efisien dan lebih murah, tentu masyarakat akan memilih yang murah. Akhirnya UMKM lokal bisa terdampak karena kalah bersaing di harga," ujarnya.

Menurutnya, hal ini harus diantisipasi karena bisa menekan produksi dalam negeri, terutama dari pelaku UMKM yang memiliki biaya produksi relatif tinggi.

Baca juga: Mitra EV E Shuttle dari Rimba Raya Melayani Rute Semarang – Kudus PP

Untuk menjaga iklim usaha tetap sehat, dia berharap, impor bisa dilakukan kontrol melalui regulasi. Pemerintah harus lebih tegas dalam pengawasan impor dan penegakan regulasi.

Dia mengapresiasi langkah pemerintah yang saat ini tengah memperketat aturan melalui Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

"Pemerintah sekarang sudah mulai galak, fokus ke bea cukai, dan impor harus dikontrol ketat. Jangan sampai barang-barang ilegal masuk seenaknya ke pasar dalam negeri," ujarnya. (eyf)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved