Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

 Siswa SMAN 12 Semarang Pamerkan Inovasi Rekayasa dan Teknologi pada Expo P5

Siswa SMAN 12 Semarang memamerkan sejumlah inovasi rekayasa dan teknologi pada Expo Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di halaman sekolah

TRIBUN JATENG / EKA YULIANTI FAJLIN
PAMERAN INOVASI - Kepala SMAN 12 Semarang, Endah Dyah Wardani (jilbab ungu) bersama jajaran guru melihat inovasi siswa pada Expo P5 di halaman sekolah, Kamis (13/2/2025). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Siswa SMAN 12 Semarang memamerkan sejumlah inovasi rekayasa dan teknologi pada Expo Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di halaman sekolah, Kamis (13/2/2025). 

Sekolah mengambil tema Rekayasa dan Teknologi dengan subtema Kreativitas Tanpa Batas untuk Indonesia Emas. 

Pameran ini diikuti siswa kelas X, XI, maupun XII dengan total 108 inovasi diantaranya pembuatan website, alat penyiraman otomatis, tenaga surya, pengiling beras, pemotong bawang otomatis, pembuatan batu dari plastik, dan sebagainya. 

Siswa Kelas X, Satria Kristianto mengatakan, kelompoknya membuat mesin pemotong rumput. Bahan bakar yang dipakai adalah aki. Sehingga, tidak menghasilkan emisi gas karbon. 

"Cara kerjanya, kita mengaktifkan saklar. Saklar memberi sinyal ke aki. Aki menyalurkan tenaga ke dinamo, berputar," terangnya. 

Untuk membuat satu alat pemotong rumput ini, Satria mengungkapkan, membutuhkan biaya sekira Rp 162 ribu. Inovasi ini bisa dikerjakan dalam waktu satu hari. 

Dengan alat ini, menurutnya, akan memudahkan para petani membersihkan rumput atau gulma di lahan pertanian mereka. 

"Kalau pakai alat sabit itu menyebabkan sakit pinggang karena harus jongkok, me.akan waktu lama. Dengan alat ini, tidak perlu jongkok, cara kerja juga lebih cepat," jelasnya. 

Kepala SMAN 12 Semarang, Endah Dyah Wardani mengaku takjub melihat beragam inovasi siswa. Menurutnya, anak-anak sangat kreatif dan inovatif. 

"Semua sebetulnya ada tapi mereka bisa mengupayakan sendiri. Ini aset. Ada hidroponik, alat penyiram, pemberi makan ikan otomatis, dan masih banyak lagi," ungkapnya. 

Endah menyampaikan, inovasi siswa memang masih skala kecil. Namun demikian, inovasi tersebut bisa mereka kembangkan ke skala besar saat nanti lulus dari jenjang menengah atas. Hal ini selaras dengan program P5 yakni membuat siswa menjadi mandiri. 

Endah berharap, inovasi-inovasi yang menarik dan biasa digunakan sehari-hari di sekolah bisa diimpementasikan. 

Dari banyaknya inovasi yang diciptakan siswa, ia mengaku, cukup tertarik dengan mesin pemotong rumput. Selama ini, sekolah membeli mesin pemotong rumput. Ternyata, siswa bisa membuat sendiri. 

Dia ingin tenaga listrik alat pemotong rumput ini bisa diperbesar agar sekolah bisa memakai karya siswa tersebut.

"Kalau bisa dibesarkan tenaganya supaya sekolah kita bisa pakai tanpa beli," 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved