Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kabupaten Tegal

Ada Motif Melati Khas Kabupaten Tegal di Produk Fashion Shanum Ecoprint and Craft Jeng Meli 

UMKM yang bergerak di bidang kerajinan khususnya menerapkan teknik Ecoprint sekarang ini semakin masif di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah

Editor: muslimah
Tribunjateng/Desta Leila Kartika
TUNJUKAN PRODUK: Owner Shanum Ecoprint and Craft Fica Ariyanti, menunjukkan salah satu produk unggulan yang paling banyak diminati yaitu Jeng Meli karena terdapat motif bunga melati dengan harga Rp 350 ribu. Berlokasi di rumah sekaligus galeri miliknya di Perumahan Pesona Abadi Blok E1, Nomor 13, Slawi Kulon, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Kamis (13/2/2025). (TRIBUN JATENG/Desta Leila Kartika)  

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - UMKM yang bergerak di bidang kerajinan khususnya menerapkan teknik Ecoprint sekarang ini semakin masif di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. 

Sehingga tidak hanya batik saja, saat ini pakaian resmi ataupun fashion dengan teknik dasar ecoprint juga bisa menjadi pilihan. 

Salah satu galeri atau butik yang bisa menjadi rekomendasi ketika ingin mencari produk kerajinan ecoprint khususnya di wilayah Slawi Kabupaten Tegal, yakni bernama Shanum Ecoprint and Craft. 

Galeri Shanum Ecoprint and Craft beralamat di Perumahan Pesona Abadi Blok E1, Nomor 13, Slawi Kulon, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. 

Beroperasi sejak tahun 2019 lalu, Shanum Ecoprint and Craft terus berinovasi dan masif mengenalkan produk-produknya sehingga masih bertahan sampai saat ini. 

Baca juga: Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tegal Rudi Indrayani Tanggapi Pembangunan Dapur Umum MBG 

Ditemui di rumahnya yang juga dijadikan sebagai galeri pada Kamis (13/2/2025), Owner Shanum Ecoprint and Craft Fica Ariyanti mengungkapkan, sejak awal sampai sekarang ini dirinya sudah menciptakan berbagai produk fashion mulai atasan dan bawahan yang bisa digunakan untuk acara formal ataupun sehari-hari. 

Selain itu, Shanum Ecoprint and Craft juga menghadirkan produk lainnya seperti sepatu, tas, jam tangan, totebag (tas jinjing), topi, pouch, dompet kain, dompet canvas, ransel ecoprint, syal, kain ecoprint, dan masih banyak lagi. 

Bahkan sekarang ini, Fica juga memiliki brand baru bernama Kemayu by Shanum. 

"Awalnya pada tahun 2018 saya memiliki ide untuk mencoba membuat produk dengan teknik ecoprint. Selain hobi di bidang kerajinan, pada saat itu saya membaca buku dan mencoba menerapkan resep tapi belum berhasil. Saya semakin penasaran dan terus mencoba, sampai akhirnya menemukan resep yang pas kemudian pada tahun 2019 resmi membuka Shanum Ecoprint and Craft. Saya juga mengikuti komunitas untuk semakin mengembangkan kemampuan dan menemukan resep atau ciri khas sendiri," cerita Fica Ariyanti, pada Tribunjateng.com. 

Dari sekian produk yang ada di Shanum Ecoprint and Craft, menurut Fica yang paling banyak diminati yaitu dompet canvas ecoprint dan atasan yang diberi nama Jeng Meli. 

Kenapa diberi nama Jeng Meli, diterangkan Fica karena ia menerapkan motif bunga melati yang kebetulan juga menjadi ciri khas Kabupaten Tegal

Nama Jeng Meli sendiri juga merupakan singkatan dari bunga melati. 

Desain Jeng Meli merupakan kutu baru modern, sehingga cocok digunakan untuk acara resmi seperti kondangan ataupun kegiatan sehari-hari juga cocok. 

Memadukan beberapa warna dan motif bunga melati, ditambah model bagian depan panjang namun bagian belakangnya pendek membuat Jeng Meli terlihat sangat fashionable. 

Jeng Meli bisa dipadukan dengan bawahan celana panjang, pendek ataupun kain, rok juga bisa sesuai selera masing-masing. 

"Harga yang kami tawarkan untuk produk Jeng Meli Rp 350 ribu. Sedangkan dompet canvas Kemayu by Shanum harga Rp 75 ribu. Untuk produk lainnya harga menyesuaikan ukuran, bahan dan lain-lain. Tapi mulai puluhan sampai ratusan ribu," terang Fica. 

Pemasaran produk Shanum Ecoprint and Craft, dikatakan perempuan 43 tahun ini lokal Kabupaten Tegal dan sekitarnya maupun nasional. 

Sedangkan untuk pemasaran ke luar negeri ada beberapa namun belum terlalu masif karena masih masuk hand carry atau bagasi kabin. 

Selain itu pemasaran juga aktif lewat media sosial seperti Instagram, dan Marketplace atau platform online. 

Dalam proses produksi dan pengelolaan, Fica dibantu beberapa karyawan yang memiliki bidang masing-masing. 

Fica juga turun langsung masuk ke dalam tim marketing dan desain. 

Ada juga karyawan di tim produksi, administrasi, dan pewarnaan. 

Total ada empat orang termasuk Fica yang terlibat langsung dalam proses produksi di Shanum Ecoprint and Craft. 

"Alhamdulillah penjualan kami meningkat pesat karena kami juga mendapat dukungan dari pemerintah daerah yakni adanya program seragam ecoprint setiap hari kamis. Kurang lebih rata-rata pemasukan antara Rp 30 juta sampai Rp 50 juta per bulan. Tapi semuanya bergantung pesanan yang masuk ke kami," ungkap Fica. (dta)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved