Blora
Mendapat Komplain Terkait Hasil Lab Dinilai Tidak Akurat, Laboratorium Patra Medica Blora Buka Suara
Pihak Laboratorium Patra Medica Blora buka suara terkait adanya ketidakpuasan warga terhadap hasil uji.
Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: rival al manaf
Sementara itu, Dokter Spesialis Patologi Klinik yang sekaligus Penanggungjawab Laboratorium Patra Medica Blora, Sri Irianti, menjelaskan alasan hasil uji di Laboratorium Patra Medica Blora dengan hasil uji lab di RS Kariadi Semarang terdapat perbedaan disebabkan beberapa faktor.
"Jadi saat pemeriksaan di Blora itu, pada saat di pagi hari, itu pasien dalam kondisi puasa, kemudian dua hari berikutnya pasien melakukan kontrol di RS Kariadi."
"Saya melihat dari RS Kariadi itu, itu pendaftaran di lab itu jam 10.00 WIB, kemudian kemungkinan diambil sampel itu jam 10.30 WIB. Hasil lab selesai itu jam 12.00 WIB," terangnya.
Sepengetahuan, Sri Irianti, umumnya di Rumah Sakit ada kebijakan tertentu.
"Jadi pasien kalau regulasi di rumah sakit itu biasanya mereka akan ke poli dulu, dan itu pasien kemungkinan dalam kondisi tidak puasa."
"Karena sampel itu diambil jam 10.30 WIB, bagaimana dengan kondisi pasien yang sudah sakit, disuruh puasa dan menunggu poli di rumah sakit rujukan yang begitu banyak, ya pasien tidak mungkin kuat," paparnya.
Oleh karena itu, menurutnya, faktor perbedaan hasil uji laboratorium, bisa dipengaruhi pasien itu sedang puasa atau tidak.
Sri Irianti mengatakan hal itu bisa menjadi sebab hasil lab dari yang dikeluarkan Laboratorium Patra Medica Blora dengan RS Kariadi Semarang berbeda.
Diberitakan sebelumnya, Forum Komunikasi Masyarakat Blora (FKMB) mengadu ke Dinas Kesehatan Daerah (Dinkesda) Blora, terkait ketidakpuasan warga terkait hasil uji laboratorium Patra Medica Blora.
Kedatangan FKMB itu diterima langsung oleh Kepala Dinkesda Blora, Edi Widayat, di kantornya, Rabu (12/2/2025).
Ketua Forum Komunikasi Masyarakat Blora (FKMB), Didik Lukardono, menyampaikan berdasarkan aduan warga yang diterima FKMB, warga tersebut tidak puas dengan layanan dari laboratorium tersebut.
Saat itu, warga yang mengadukan ke FKMB tengah mengecek darah di laboratorium Patra Medica. Hanya saja warga tersebut ragu dengan hasil lab tersebut.
Sebab, ketika diujikan ulang, di laboratorium di Rumah Sakit Kariadi Semarang, hasil uji lab nya berbeda.
"Aduannya terkait dugaan ketidakakuratan hasil lab yang sudah dilakukan oleh Lab Patra Medica Blora. Saat pemeriksaan darah di lab Patra Medica Blora, hasil creatinin yang bersangkutan itu 2,4."
"Kemudian ketika pasien yang bersangkutan mengecek ulang di lab di RS Kariadi Semarang, hasil uji lab di sana, hanya 1,8. Jadi ada perbedaan 0,6 itu cukup tinggi," terangnya.
| Sampah Dapur Program MBG di Blora Bakal Dimanfaatkan untuk Pakan Maggot dan Diolah Jadi Kompos |
|
|---|
| DBH Blok Cepu Disebut Tak Adil, Bupati Blora Arief Rohman Akan Ajukan JR |
|
|---|
| Pemkab Blora dan Kemenkumham Jateng Teken Kerja Sama Pembinaan Anak Lewat Kerja Sosial |
|
|---|
| Buruh Serabutan di Blora Dapat Bantuan Kandang Ayam Petelur dari Baznas |
|
|---|
| Ini Alasan PGRI Blora Beri Dukungan Program MBG, Tujuannya Baik |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/AUDIENSI-Suasana-pihak-Laboratorium-Patra-Medica-Blora.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.