Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jawa Tengah

Wakil Menteri Sosial Agus Jabo: Banyak Bansos Belum Tepat Sasaran di Jateng

Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono mengungkapkan bahwa total bantuan sosial dari Pemerintah Pusat untuk Jawa Tengah mencapai Rp18,5 triliun. 

Penulis: budi susanto | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/BUDI SUSANTO
BANSOS JATENG - Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono memberikan keterangan terkait alokasi dana bantuan sosial dari Pemerintah Pusat untuk Jawa Tengah di Kantor Dinsos Jateng, Senin (24/2/2025). Dalam keterangannya dia menyebut bansos di Jawa Tengah mencapai Rp18,5 triliun. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono mengungkapkan bahwa total bantuan sosial dari Pemerintah Pusat untuk Jawa Tengah mencapai Rp18,5 triliun. 

Angka ini terdiri dari Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sebesar Rp11 triliun, serta Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional Rp7,5 triliun.

Agus Jabo Priyono menegaskan bahwa kebijakan efisiensi yang diterapkan pusat tidak akan mengganggu pelaksanaan program bantuan sosial, termasuk PKH dan BPNT. 

Baca juga: Inilah Daftar Delapan Desa di Jateng Jadi Pilot Projek Pengentasan Kemiskinan

Baca juga: Daftar di Sini Mudik Gratis Jateng 2025 via Bus dan Kereta Api! 

Bahkan, menurutnya, Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan bahwa jika diperlukan tambahan bantuan, alokasi anggaran akan disesuaikan.

Selain memastikan kelancaran bantuan sosial, Agus Jabo juga menyatakan rencana untuk melakukan uji lapangan terkait penerima bantuan sosial di Jawa Tengah. 

Hal ini dilakukan karena ditemukan banyak data yang kurang tepat sasaran dalam penyaluran bantuan sosial di provinsi tersebut.

“Banyak penerima bantuan yang sebenarnya tidak memenuhi kriteria."

"Sementara mereka yang benar-benar membutuhkan justru belum mendapat bantuan yang layak,” ungkap Agus Jabo kepada Tribunjateng.com di Kantor Dinsos Jateng, Senin (24/2/2025).

Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa Presiden Prabowo telah memberikan instruksi khusus agar kemiskinan ekstrem di Indonesia, khususnya di Jawa Tengah, dapat diselesaikan paling lambat pada 2026.

Di Jawa Tengah, program pengentasan kemiskinan juga dilakukan melalui pendekatan berbasis desa. 

Agus menyebut pihaknya telah berkoordinasi dengan berbagai kementerian untuk mempercepat realisasi program tersebut.

Meski bantuan dari Kemensos untuk Jawa Tengah sangat besar, Agus Jabo menyebut jika belum ada perubahan yang signifikan baik secara kualitatif maupun kuantitatif dalam penurunan angka kemiskinan di provinsi ini.

“Oleh karena itu, kami mencoba melakukan asesmen ulang dan menemukan bahwa masih ada 923 desa di Jawa Tengah yang masuk dalam kategori kemiskinan ekstrem."

"Kami akan berupaya melakukan pengentasan kemiskinan secara bertahap,” imbuhnya. (*)

Baca juga: Inilah Teknologi Keselamatan Motor Listrik Honda: Proaktif Cegah Potensi Bahaya

Baca juga: Ratusan Siswa se-Jawa Tengah Ikuti Olimpiade IMSEO di Poltek Harber

Baca juga: Dampak Longsor Lereng Merbabu: 14 Rumah Rusak, Terbanyak di Desa Senden Boyolali

Baca juga: APD Damkar Blora Banyak yang Rusak, Keselamatan Petugas Terancam

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved