UKSW Salatiga
Rektor UKSW Pimpin Diskusi dalam Koordinasi Pimpinan Perguruan Tinggi LLDIKTI Wilayah VI
Dalam upaya mempersiapkan perguruan tinggi di Jawa Tengah untuk beradaptasi dengan Paradigma Baru Kebijakan Pendidikan Tinggi.
TRIBUNJATENG.COM - Dalam upaya mempersiapkan perguruan tinggi di Jawa Tengah untuk beradaptasi dengan Paradigma Baru Kebijakan Pendidikan Tinggi, Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VI menggelar Koordinasi Pimpinan Badan Penyelenggara dan Pimpinan Perguruan Tinggi pada Selasa (18/02/2025) di Hotel Patra Semarang & Convention.
Acara yang mengusung tema “Pendidikan Tinggi Bermutu sebagai Wujud Kontribusi pada Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan dan Pembangunan Sumber Daya Manusia” ini menghadirkan berbagai pemangku kepentingan dunia pendidikan, termasuk para rektor, pimpinan perguruan tinggi, serta perwakilan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Rektor Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Prof. Intiyas Utami, mendapat kehormatan untuk menjadi salah satu moderator dalam acara tersebut.
Sebagai moderator dalam sesi “Transformasi Mutu: Kebijakan Akreditasi BAN-PT tahun 2025,” Rektor Intiyas memainkan peran kunci dalam menggugah kesadaran akan urgensi penjaminan mutu pendidikan tinggi di tengah perubahan yang terjadi dalam sistem pendidikan Indonesia.
Dengan pandangan yang tajam dan penuh wawasan, ia menegaskan bahwa penjaminan mutu bukan sekedar tugas administratif, melainkan kewajiban setiap institusi untuk menjaga kualitas yang terus berkembang.
“Perguruan tinggi dan badan penyelenggara pendidikan tinggi harus menjaga marwah yaitu tri dharma perguruan tinggi, dan menjaga apa yang menjadi nilai-nilai perguruan tinggi. Selain itu, kita juga harus terus merawat dan mengembangkan penjaminan mutu sesuai ‘ukuran baju’ kita,” ujar Rektor Intiyas.
Kehadiran Rektor Intiyas sebagai moderator menegaskan komitmen UKSW dalam mendukung dan memperkuat transformasi pendidikan tinggi di tingkat nasional, terutama dalam menghadapi tantangan yang semakin kompleks di tahun 2025.
Sebagai pemimpin akademik yang peduli terhadap kualitas pendidikan, Rektor Intiyas tak hanya mengingatkan pentingnya menjaga tri dharma perguruan tinggi, tetapi juga menggugah para akademisi untuk merawat dan mengembangkan mutu pendidikan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Semangat Bergerak Maju
Dalam paparan materinya, Ketua Majelis BAN-PT Prof. Dr. rer. Nat. Imam Buchori, S.T., mengulas perkembangan kebijakan akreditasi perguruan tinggi, serta perubahan-perubahan yang terjadi dalam Permen 53 Tahun 2023.
Prof. Iman mengingatkan bahwa akreditasi perguruan tinggi harus tetap berlandaskan pada standar nasional pendidikan dikti (SN DIKTI).
Seluruh akademisi harus sepakat bahwa pendidikan tinggi di Indonesia, khususnya di Jawa Tengah, harus mampu beradaptasi dengan paradigma baru kebijakan pendidikan tinggi.
Dengan begitu, transformasi perguruan tinggi yang bermutu dapat terwujud sesuai dengan arah kebijakan BAN-PT tahun 2025.
Acara ini juga dihadiri oleh Kepala Biro Organisasi dan Sumber Daya Manusia Kemendikbud Ristek dan Pelaksana Tugas Kepala LLDIKTI Wilayah VI Dr. Bhimo Widyo Andoko, S.H., M.H. Dalam sambutannya, Dr. Bhimo menyampaikan pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi dan lembaga penyelenggara pendidikan untuk menghadapi tantangan yang semakin kompleks.
“Di tahun 2025, tantangan kita akan semakin berat, namun kita harus tetap semangat untuk bergerak maju. Saya juga ingin menyampaikan bahwa LLDIKTI Wilayah VI telah mencatatkan sejumlah pencapaian, termasuk peningkatan kualitas layanan LLDIKTI Wilayah VI, peningkatan efektivitas sosialisasi kebijakan tinggi, peningkatan inovasi perguruan tinggi, serta peningkatan tata kelola LLDIKTI Wilayah VI terutama akuntabilitas kinerja,” jelasnya.
Melalui sinergi yang kuat antar semua elemen, LLDIKTI Wilayah VI dan perguruan tinggi di Jawa Tengah diharapkan mampu mewujudkan pendidikan yang berkualitas, yang tidak hanya berkontribusi pada pembangunan ekonomi, tetapi juga pembangunan sumber daya manusia yang berkelanjutan. Diskusi ini juga menjadi bentuk dukungan UKSW terhadap Sustainable Development Goals (SDGs) ke-4 (Pendidikan Berkualitas), SDG ke-8 (Pekerjaan yang Layak), dan SDG ke-17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan).
UKSW, Perguruan Tinggi Swasta terakreditasi Unggul yang berdiri sejak 1956, memiliki 15 fakultas dengan 63 program studi di jenjang D3, D4, S1, S2, dan S3. Terletak di Salatiga, kampus ini dikenal sebagai Kampus Indonesia Mini karena keragaman mahasiswanya yang berasal dari seluruh penjuru Indonesia. Dikenal dengan julukan Creative Minority, UKSW berfokus pada pengembangan individu yang mampu menciptakan perubahan dan menjadi agen transformasi. (*)
UKSW Ajak 137 Siswa SMA Kristen Kalam Kudus Praktik Langsung di Laboratorium |
![]() |
---|
Sustainable Development Field School Berakhir, Pesan Mahasiswa Bangun Isu Pembangunan Berkelanjutan |
![]() |
---|
Terapung di Laut saat Kapal Barcelona V Terbakar, Orang Tua Shintia Tetap Hadiri Wisuda di UKSW |
![]() |
---|
Rektor UKSW Wisuda 602 Mahasiswa, Ajak Jadi Creative Minority yang Membanggakan dan Memberi Dampak |
![]() |
---|
Fakultas Hukum UKSW Adakan Webinar Nasional, Perluas Wawasan Tentang Perancangan KUHPerdata |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.