Anak Bunuh Ibu Kandung di Semarang
Kisah Penangkapan Imam Ghozali Pembunuh Ibu Kandung di Semarang, Lemas Lima Hari Tak Makan dan Minum
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol M Syahduddi mengungkap motif tersangka pembunuhan ibu kandung di Kota Semarang.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kapolrestabes Semarang Kombes Pol M Syahduddi mengungkap motif tersangka pembunuhan ibu kandung di Kota Semarang.
Menurut Syahduddi, tersangka yakni Imam Ghozali (36) tega membunuh ibu kandungnya dengan parang lantaran sakit hati karena tak diberi uang.
"Uang itu digunakan untuk mabuk-mabukan," jelasnya saat konferensi pers di Mapolrestabes Semarang, Rabu (26/2/2025).
Imam melakukan pembunuhan terhadap ibu kandungnya bernama Salamah (62) di rumahnya di Gunungsari, Kelurahan Jomblang, Kecamatan Candisari, Kota Semarang, Selasa (18/2/2025) malam.
Imam melakukan pembunuhan itu dengan terencana.
Sebelum membunuh, dia mengambil parang yang disimpan di lemari pakaiannya.
Dia lantas memasuki kamar ibunya lalu melakukan penusukan di bagian dada dan perut.
Syahduddi menuturkan, Korban alami luka pada dada kiri, punggung, dan kepala memar.
"Luka tusuk di bagian dada kiri menembus paru dan jantung. Kondisi itu yang menyebabkan korban meninggal dunia karena kehabisan darah," terangnya.
Dia menuturkan, tersangka Imam adalah anak pertama dari lima bersaudara.
Tersangka adalah pengangguran yang sering meminta uang kepada ibu kandungnya yang bekerja di pasar.
Ketika tidak dipenuhi permintaannya, maka Imam acapkali mengamuk dengan merusak barang-barang di rumahnya.
Tak hanya mengakmuk, Imam juga sering mengancam ibunya.
"Imam ketika melakukan pembunuhan juga mengaku sakit hati karena sering dibanding-bandingkan dengan adik-adiknya," bebernya.
Sesudah melakukan pembunuhan, Imam melarikan diri ke rumah kosong yang berjarak 2 kilometer dari lokasi kejadian.
Selama lima hari bersembunyi, Imam tidak makan dan minum.
Syahduddi mengungkapkan, petugas dapat mengendus keberadaan tersangka selepas mendapatkan informasi dari warga adanya keberadaan pelaku di sebuah rumah kosong.
Petugas menangkap Imam saat malam hari dengan kondisi lemas karena selama bersembunyi tidak makan dan minum.
Hanya ada sebilah golok di samping tubuh Imam.
"Kami sempat bawa Imam ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Sekarang sudah sehat makanya kami rilis kasusnya," tuturnya.
Sementara tersangka Imam Ghozali (36) menyebut, menyesal telah membunuh ibunya.
"Saya menyesal," tandasnya singkat. (Iwn)
Imam Ghozali Dipastikan Tak Gangguan Jiwa dan Sadar Bunuh Ibu Kandungnya, Tusuk Dada dan Perut |
![]() |
---|
Imam Ghozali Warga Semarang Ternyata Telah Rencanakan Bunuh Ibu Kandungnya, Begini Ceritanya |
![]() |
---|
Fakta Lengkap Anak Bunuh Ibu Kandung di Semarang, Imam Ditemukan Lemas 5 Hari Tak Makan |
![]() |
---|
"Saya Menyesal" Singkat Imam Ghozali Pembunuh Ibu Kandung di Semarang, Penyebabnya Sakit Hati |
![]() |
---|
UPDATE : Polisi Pastikan Imam Tersangka Pembunuhan Tak Alami Gangguan Jiwa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.