Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

UIN SAIZU Purwokerto

Ramadan Momentum Spiritual dan Ekonomi yang Berkah

Bulan Ramadan tidak hanya menjadi momen suci bagi umat Islam untuk meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah.

Editor: raka f pujangga
Istimewa
MOMENTUM RAMADAN - Dr. Muhammad Ash-Shiddiqy,M.E, Dosen UIN Saizu Purwokerto menyebutkan Bulan Ramadan tidak hanya menjadi momen suci bagi umat Islam untuk meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah, tetapi juga menjadi momentum penting dalam perputaran roda ekonomi. 

Dr. Muhammad Ash-Shiddiqy,M.E, Dosen UIN Saizu Purwokerto

TRIBUNJATENG.COM - Bulan Ramadan tidak hanya menjadi momen suci bagi umat Islam untuk meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah, tetapi juga menjadi momentum penting dalam perputaran roda ekonomi.

Dari peningkatan daya beli masyarakat hingga program-program stimulus pemerintah, Ramadan selalu membawa berkah yang dirasakan oleh berbagai lapisan masyarakat, baik dari sisi spiritual maupun ekonomi.

Baca juga: Torehan Membanggakan, Mahasiswa PAI UIN Saizu Raih Bronze Medal dalam Essay Competition Nasional

Geliat Ekonomi di Awal Ramadan

H-1 menjelang sahur perdana, suasana Ramadan sudah terasa di berbagai daerah, termasuk Pasar Wage Purwokerto.

Pasar-pasar tradisional seperti Pasar Wage dipadati masyarakat yang berburu kebutuhan untuk menyambut bulan suci. 

Pedagang sibuk melayani pembeli yang mencari bahan makanan segar, bumbu dapur, hingga perlengkapan sahur dan buka puasa. 

Aroma rempah-rempah dan semangat para pedagang menciptakan suasana yang khas, penuh harapan agar dagangan mereka laris manis.

Tidak hanya pasar tradisional, warung-warung kecil hingga pusat perbelanjaan modern juga mengalami lonjakan pengunjung. Ramadan menjadi angin segar bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta pedagang kecil.

Momentum ini tidak hanya tentang spiritualitas, tetapi juga menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk saling berbagi rezeki dan merasakan kebersamaan dalam keberkahan puasa dan ekonomi.

Berpuasa secara tidak langsung memberikan dampak ekonomi yang cukup signifikan, baik di tingkat individu maupun masyarakat.

Saat Ramadan, konsumsi makanan dan minuman cenderung meningkat, terutama pada waktu berbuka dan sahur. 

Hal ini menyebabkan peningkatan permintaan di sektor makanan dan minuman.

Meskipun puasa mengajarkan kesederhanaan, banyak masyarakat justru meningkatkan belanja untuk makanan, pakaian, dan kebutuhan lain, terutama menjelang Idul Fitri.

Beberapa sektor ekonomi yang mengalami lonjakan penjualan selama Ramadan antara lain:

1. *Bisnis Makanan dan Minuman*: Restoran, katering, dan pedagang makanan mengalami peningkatan pesat saat waktu berbuka, meskipun mungkin mengalami penurunan pelanggan di siang hari.
2. *Fashion dan Pakaian*: Masyarakat cenderung membeli pakaian baru untuk persiapan Idul Fitri.
3. *Peralatan Ibadah*: Permintaan terhadap alat-alat ibadah seperti sajadah, Al-Quran, dan tasbih juga meningkat.
4. *Jasa Transportasi dan Pengiriman*: Lonjakan permintaan terjadi seiring dengan meningkatnya aktivitas belanja dan persiapan mudik Lebaran.

Pemerintah juga turut serta memanfaatkan momentum Ramadan dengan menggulirkan berbagai program untuk mendorong daya beli masyarakat. Beberapa program yang telah diumumkan antara lain:

- *Diskon Harga Tiket Pesawat* lebih dari 10 persen.
- *Diskon Tarif Tol* sebesar 20 % .
- *Program Pariwisata Mudik Lebaran*.
- *Program Mudik Gratis* bersama 74 BUMN kolaborator.
- *Tiket Gratis Angkutan Laut* untuk Lebaran 2025.
- *Operasi Pasar* untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok.

Program-program ini tidak hanya bertujuan untuk meringankan beban masyarakat, tetapi juga untuk mendorong perputaran ekonomi selama Ramadan, Lebaran, hingga perayaan Hari Raya Nyepi.

Ramadan juga membawa perubahan dalam pola kerja.

Banyak pekerja yang mengubah jadwal kerja mereka agar lebih produktif di pagi hari dan mengurangi aktivitas berat menjelang sore.

Selain itu, puasa meningkatkan kesadaran sosial dan kepedulian terhadap sesama.

Kegiatan amal, zakat, sedekah, dan donasi meningkat selama Ramadan, yang berkontribusi pada pemerataan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat miskin.

Bulan suci Ramadan, konsumsi masyarakat meningkat. Ini menjadi momentum bagi UMKM untuk berkembang.

Pemerintah diharapkan dapat memastikan stabilitas harga bahan baku, kelancaran rantai pasok, dan distribusi yang baik agar pelaku UMKM dan masyarakat sama-sama diuntungkan. 

Baca juga: UIN Saizu Raih Penghargaan Pengelolaan Keuangan BLU Terbaik III Tahun 2024

Dengan demikian, Ramadan tidak hanya menjadi momen spiritual, tetapi juga kesempatan untuk pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Mari kita manfaatkan Ramadan dengan sebaik-baiknya, tidak hanya untuk meningkatkan ibadah, tetapi juga untuk saling berbagi rezeki dan mendorong perekonomian yang lebih baik.

Semoga Ramadan tahun ini membawa berkah dan kebaikan bagi kita semua. Selamat menunaikan ibadah puasa!

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved