Warga Semarang Mulai Berburu Cabai Busuk, Jadi Alternatif Memasak Saat Ramadan

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Ramadan baru saja dimulai, namun harga kebutuhan pokok terutama cabai sudah meroket tajam. 

Di Pasar Johar Semarang, kenaikan harga cabai membuat sebagian pembeli mencari alternatif lebih murah.

Salah satunya dengan membeli cabai busuk.

Baca juga: PT KAI Daop IV Semarang: 39.571 Penumpang Mudik di Awal Ramadan

Baca juga: DPRD Desak Pemkot Semarang Lakukan Kajian Jalur Silayur, Titik Sering Terjadi Kecelakaan

Riyanti, pedagang di pasar tersebut mengungkapkan bahwa cabai busuk kini semakin banyak diminati. 

Dengan harga hanya setengah dari cabai segar, banyak pembeli yang memilih opsi ini untuk tetap bisa memasak tanpa harus merogoh kocek lebih dalam.

"Daripada terbuang, lebih baik saya jual."

"Masih bisa digunakan untuk masak, terutama untuk mereka yang butuh banyak, tapi ingin berhemat," kata Riyanti, Minggu (2/3/2025).

Setiap harinya dia bisa menjual sekira 1 hingga 1,5 kilogram cabai busuk.

Menurutnya, ini menjadi solusi bagi pembeli yang keberatan dengan harga cabai segar yang kini menembus Rp78 ribu per kilogram untuk cabai rawit merah dan Rp40 ribu hingga Rp42 ribu per kilogram untuk cabai besar merah.

Ani Sutiyowati, pembeli di Pasar Johar Semarang ini terpaksa membeli cabai busuk karena harga cabai segar semakin mahal.

"Kami harus pintar-pintar menyiasati."

"Kalau masih bisa dipakai, kenapa tidak?"

"Apalagi sekarang semua harga naik, bukan cuma cabai," ujarnya.

Kenaikan harga bahan pokok memang menjadi fenomena tahunan menjelang Ramadan. 

Meski demikian, masyarakat berharap ada upaya dari pemerintah untuk menekan lonjakan harga agar kebutuhan pokok tetap terjangkau, terutama bagi mereka yang mengandalkan penghasilan pas-pasan.