Berita Ekonomi Bisnis
Pedagang Beras di Semarang Minta HET Dikaji Ulang: Keuntungan Makin Menipis Saat Ramadan
Para pedagang di Pasar Dargo Semarang meminta pemerintah mengkaji ulang aturan Harga Eceran Tertinggi (HET) gabah.
Penulis: budi susanto | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Harga beras terus mengalami kenaikan selama Ramadan.
Hal ini, membuat para pedagang pun meminta pemerintah mengkaji ulang aturan Harga Eceran Tertinggi (HET) gabah.
Mereka menilai, kebijakan ini memberatkan dan berdampak pada keuntungan yang semakin menipis.
Baca juga: Kondisi Update Pemain PSIS Semarang Jelang Lawan Persija Jakarta: Dewangga Masih Diragukan Tampil
Baca juga: Beras SPHP dari Bulog Distop, Pedagang Semarang Ungkap Padahal Permintaan Tinggi
Satya, pedagang beras di Toko Sariwangi Pasar Dargo Semarang mengatakan, harga beras medium di tokonya kini mencapai Rp310 ribu per 25 kilogram.
Menurutnya, lonjakan harga ini terjadi secara bertahap dalam 10 hari terakhir.
Dia mengikuti HET gabah yang ditetapkan Bulog, yakni Rp6.500 per kilogram.
Namun dia merasa penerapan HET ini terkesan dipaksakan dan tidak memperhitungkan kondisi di lapangan.
“Banyak penggilingan padi yang mengeluh dengan aturan ini."
"Dari sisi kami sebagai pedagang, margin keuntungan semakin kecil, karena harus menanggung ongkos logistik termasuk biaya bensin, upah sopir, hingga operasional kios,” ujar Satya di tokonya, Selasa (4/3/2025).
Pedagang juga menyebut jika pasokan beras dari berbagai daerah seperti Demak, Surkarta, bahkan Jawa Timur terus masuk.
Namun mereka tetap harus menyesuaikan harga dengan biaya produksi dan distribusi yang meningkat.
Sementara itu, data serapan gabah dan beras di Bulog Jateng menunjukkan angka 6,65 persen dari target pengadaan 383.144 ton pada 2025.
Serapan yang belum maksimal ini dipengaruhi oleh faktor cuaca dan curah hujan tinggi di sentra produksi beras.
Dengan kondisi ini, para pedagang berharap pemerintah bisa meninjau ulang kebijakan HET gabah agar lebih realistis dan tidak merugikan para pelaku usaha. (*)
Baca juga: Pengumpulan Berkas Pencairan JHT Eks Karyawan Sritex Dibuka Mulai Besok Rabu
Baca juga: Kebakaran Hanguskan 2 Toko di Desa Sendangharjo Grobogan, Kerugian Capai Rp800 Juta
Baca juga: Dongkrak PAD, Pemkab Kudus Berlakukan Skema Digital
Baca juga: Sosok Ellis Lie Hamil dan Melahirkan Setelah 20 Tahun Menanti, Ikut Program Bayi Tabung di Surabaya
Semarang
ekonomi bisnis
Harga Beras Semarang
Harga Beras Hari Ini di Semarang
Pasar Dargo Semarang
HET Gabah
Yunita Bisa Hemat Rp14 Juta via Pameran Wisata di Semarang, Tahun Depan Berencana Liburan ke Jepang |
![]() |
---|
BPR BKK Mulai Terapkan Layanan Digitalisasi Melalui QRIS |
![]() |
---|
Promo Tarif Khusus KA Cakrabuana, Tiket Eksekutif Purwokerto-Jakarta Cuma Bayar Rp250 Ribu |
![]() |
---|
Pegadaian: Deposito Emas Makin Diminati, 6 Bulan Bukukan Saldo 1,28 Ton |
![]() |
---|
BPJS Ketenagakerjaan Ingin Bermitra dengan Semua BPR di Kota Semarang, Apa Keuntungannya? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.