Beras SPHP dari Bulog Distop, Pedagang Semarang Ungkap Padahal Permintaan Tinggi
Beras stabilisasi pasokan harga pangan (SPHP) dari Bulog distop sementara sejak awal Februari lalu. Padahal, permintaan beras ini cukup tinggi
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Beras stabilisasi pasokan harga pangan (SPHP) dari Bulog distop sementara sejak awal Februari lalu. Padahal, permintaan beras ini cukup tinggi karena harga cukup terjangkau.
Pedagang sembako Pasar Karangayu, Ramia Surati mengatakan, beras dari Bulog sudah kosong sejak satu bulan lalu. Kini, dirinya hanya menjual beras medium saja.
"Yang murah nggak ada. Alasannya, nggak tahu. Padahal, masyarakat banyak yang nyari," ungkap Ramia, Selasa (4/2/2025).
Ramia menyebut, harga beras SPHP Rp 60 ribu perlima kilogram. Harga tersebut jauh lebih terjangkau dibanding harga beras medium maupun premium yang kini berkisar Rp 13.500 - Rp 15.500 perkilogram.
Dia belum mengetahui kapan beras SPHP akan kembali tersedia. Dia berharap, beras dari Bulog ini bisa kembali ada karena permintaan masyarakat tinggi.
"Belum ada info. Kemarin, sudah saya telpon katanya nunggu," ujarnya.
Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan dan Stabilitasi Harga Dinas Perdagangan Kota Semarang, Siti Arkunah menyampaikan, program beras SPHP dari Bulog memang sementara ditutup. Hal ini untuk menyerap gabah petani agar harga gabah tetap stabil.
"Ini sudah satu bulan dari Februari sampai ini. Kami konfirmasi sama Bulog katanya setelah panen. Tapi, nanti coba dikonfirmasi ke Bulog," ucapnya.
Dia memastikan, kekosongan beras SPHP tidak berpengaruh pada harga beras medium maupun di Kota Semarang. (eyf)
Baca juga: Bupati Grobogan Setyo Hadi Kenang Masa Kecilnya Diasuh Sri Sumarni: Membimbing Saya Sejak Muda
Baca juga: LINK Daftar Mudik Gratis AirNav Indonesia 2025 mudikairnav.com: Ini Syarat dan Kuotanya
Baca juga: Pemkab Kendal Pastikan Layanan Mudik Gratis Tahun Ini Tetap Berlanjut
| Stok Beras Bulog Aman hingga 7 Bulan, Disperindagkop Batang Pastikan Harga SPHP Tak Naik |   | 
|---|
| Bulog Surakarta Sudah Serap 242 Ton Jagung Pipil, Siap Penuhkan Gudang Baru di Boyolali |   | 
|---|
| Kolaborasi 6 Desa di Wonosobo Tanam Jagung Hibrida, Bulog Jamin Serap Hasil Panen Petani |   | 
|---|
| Penyaluran Beras Bulog di Ritel Dinilai Sulit Capai Target |   | 
|---|
| Akses Produk Pangan Bulog bakal Tersedia 870 Toko Kelontong SRC di Jateng |   | 
|---|

 
			
 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.