Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

BMKG Keluarkan Peringatan Cuaca Buruk Hingga 11 Maret 2025, Ini Daerah yang Terdampak Hujan Lebat 

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan cuaca ekstrem hingga 11 Maret 2025 mendatang.

Penulis: Adelia Sari | Editor: galih permadi
Tribun Jateng/ Daniel Ari Purnomo
CUACA BURUK - Ilustrasi cuaca buruk jateng- BMKG Keluarkan Peringatan Cuaca Buruk Hingga 11 Maret 2025, Ini Daerah yang Terdampak Hujan Lebat  

TRIBUNJATENG.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan cuaca ekstrem hingga 11 Maret 2025 mendatang.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan potensi hujan tinggi kemungkinan akan terjadi hingga 11 Maret 2025.

"Kami prediksi dalam durasi sampai tanggal 11 itu kita masih perlu waspada, atau bahkan siaga," katanya dikutip dari Tribunnews.com.

Curah hujan tinggi tersebut melanda beberapa daerah, terutama di Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta.

Baca juga: Perang Sarung di Sapuran Wonosobo Dibubarkan Polisi, 15 Remaja Terima Pembinaan

Selain itu, cuaca ekstrem juga bisa sampai Lampung, sebagian Palembang dan Bengkulu.

"Jawa Barat, Banten, DKI, Lampung termasuk sebagian Palembang, bahkan Bengkulu kena sedikit," papar Dwikorita.

Dwikorita mengungkap jika Provinsi Jawa Barat sudah tertutup awan dan menjadi wilayah paling rentan.

"Paling rentan Jawa Barat, apalagi di daerah pegunungan ya. Di puncak, awannya dari situ. Kan nanti bisa jadi sumber banjir untuk ke hilir juga. Nggak hanya kena di Jawa Barat, tapi DKI juga," 

"Mohon doanya agar semuanya dapat termitigasi dan tidak ada korban jiwa," harap Dwikorita.

BMKG dan pemerintah pun sudah berupaya mengurangi intensitas hujan dengan modifikasi cuaca.

Sehingga, hujan dapat diturunkan lebih dini di laut sebelum awan hujan bergerombol.

"Bahkan sampai ke Lampung, Palembang, jangan sampai awan itu tumbuh sebanyak itu. Datang sedikit turunkan di laut, datang sedikit turunkan ke waduk," ucap Dwikorita.

"Kami tadi dikoordinasikan oleh bapak Menko PMK bersama Kepala BNPB dan kami BMKG akan melakukan modif cuaca konsepnya adalah menghalangi atau apa yah awan-awan yang harusnya bergerak bertiup ke area rawan itu, dijatuhkan sebelum masuk ke area rawan jadi dijatuhkannya, misalnya masih di laut jadi tidak dijatuhkan di darat," jelasnya.


(*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved