Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Ramadan 2025

Junjung Tinggi Toleransi, Klub Sepatu Roda Kairos Semarang Rutin Adakan Buka Puasa Bersama

Klub sepatu roda Kairos Semarang rupanya punya tradisi tersendiri saat ramadhan tiba, yakni buka puasa bersama.

Tribunjateng.com/ Franciskus Ariel Setiaputra
Para atlet sepatu roda Kairos Semarang berkumpul berdoa bersama sebelum acara buka bersama, Senin (3/3/2025) lalu 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Klub sepatu roda Kairos Semarang rupanya punya tradisi tersendiri saat ramadhan tiba, yakni buka puasa bersama.

Agenda tersebut melibatkan para orangtua atlet Kairos. Para orang tua mempersiapkan hidangan buka puasa berupa takjil setiap selesai latihan selama ramadhan.

Tradisi ini sudah berlangsung sejak 12 tahun terakhir.

Ketua Kairos Semarang, Liliany Pitarto mengatakan, anggota atau roller yang bergabung di Kairos Semarang bukan hanya beragama islam, tapi ada pula kristen, katolik, dan hindu.

Namun demikian, perbedaan keyakinan tidak menghambat toleransi antar umat beragama di tim Kairos.

Melalui kegiatan rutin tersebut, juga mengajarkan sejak dini akan pentingnya toleransi antar umat beragama kepada atlet-atlet pemula Kairos Semarang yang rata-rata masih berusia sangat belia.

"Momen puasa ramadhan menjadi momen untuk menjalankan ibadah tapi tetap semangat latihan dengan serius. Juga menjunjung nilai toleransi karena yang non muslim juga ikut berpartisipasi menyiapkan takjil untuk bukber usai latihan," kata Liliany, Rabu (5/3/2025) siang.

Ditambahkan Liliany, selama ramadhan, jadwal latihan Kairos Semarang tetap sama seperti biasanya, yakni mulai pukul 16.00. Namun, bagi yang beragama muslim, untuk awal-awal Ramadhan diberi keringanan waktu memulai latihan pukul 16.30.

"Kita toleransi waktu untuk yang berpuasa di awal-awal Ramadhan agar mereka bisa menyesuaikan dengan kondisinya," terang Lily.

"Yang non muslim selama puasa juga mereka tidak minum di sela latihan. Jadi ikut menghargai yang puasa. Kecuali yang masih kecil-kecil usia empat tahun," jelasnya.

Sementara itu, salah satu orang tua atlet Kairos Semarang, Zulfa, atau akrab disapa Mama Hana menyebut para orang tua terbagi dalam beberapa tim yang bertugas menyiapkan takjil untuk berbuka puasa.

"Budayanya di Kairos dalam bulan ramadhan kita menyelenggarakan buka puasa bersama. Jadi anak-anak tetap latihan, kita para orang tua menyiapkan menu buka puasa untuk mereka," katanya.

"Sebagai reward juga untuk anak-anak. Kita mama-mama (orang tua--red) membuat beberapa tim yang bertugas menyiapkan takjil-takjil yang menarik untuk mereka. Jadi walau puasa mereka tetap semangat latihan," ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Rayan (9) salah satu atlet Kairos Semarang mengaku senang dengan kegiatan buka bersama usai latihan.

"Ya tentunya seru bisa langsung buka puasa dengan teman-teman setelah latihan," ujar atlet cilik yang juga pernah tampil di beberapa kejuaraan nasional dan internasional tersebut. (*)

Baca juga: Bayi Ini Punya Nama Terpanjang di Indonesia Hingga 70 Karakter, Dukcapil: Menyalahi Aturan

Baca juga: Main di Qodrat 2, Vino Bastian Sampai Konsultasi ke Ustaz untuk Adegan Ini: Dilematis

Baca juga: Bawa Kelezatan Kuliner Nusantara, Hotel Santika Premiere Semarang Hadirkan "Bukber Kurma"

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved