Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Wali Kota Semarang Janji Borong Dagangan PKL Wijayakusuma, 40 Porsi Tiap Pedagang Selama Ramadan

Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti akan memborong dagangan para PKL Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW) yang tak bisa berjualan.

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/EKA YULIANTI FAJLIN
PKL WIJAYAKUSUMA - Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti menemui PKL KIW di Lantai 8 Gedung Moch Ichsan, Balai Kota Semarang, Rabu (5/3/2025). Agustina memberikan solusi sementara bagi pedagang dengan memborong barang dagangannya selama Ramadan. 

"Kan ini bulan Ramadan, waktu berbagi." 

"Ini ada nasi bungkus, nasi rames, karena dijual di kawasan, pasti rasanya enak juga."

"Lalu, kami bagikan."

"Ini solusi sementara dari kami karena tidak bisa jualan sampai berapa hari belum tahu," jelasnya.

AUDIENSI PKL - Komisi B DPRD Kota Semarang menerima audiensi PKL KIW di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kota Semarang, Rabu (5/3/2025). Dewan mendesak pemerintah memberikan solusi secepatnya sebelum Lebaran 2025.
AUDIENSI PKL - Komisi B DPRD Kota Semarang menerima audiensi PKL KIW di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kota Semarang, Rabu (5/3/2025). Dewan mendesak pemerintah memberikan solusi secepatnya sebelum Lebaran 2025. (TRIBUN JATENG/EKA YULIANTI FAJLIN)

Baca juga: Bawa Kelezatan Kuliner Nusantara, Hotel Santika Premiere Semarang Hadirkan "Bukber Kurma"

Dewan Minta Pemkot Semarang Siapkan Solusi

Sebelumnya telah diberitakan Tribunjateng.com, DPRD Kota Semarang mendesak Pemkot menyiapkan solusi untuk para PKL Kawasan Industri Wijayakusuma yang tak diperbolehkan berjualan masuk ke kawasan..

Sekretaris Komisi B DPRD Kota Semarang, Syahrul Qirom mengatakan, keluhan dari para pedagang bagian dari aspirasi yang harus dicarikan solusi.

Pihaknya pun akan meminta Pemkot Semarang menyiapkan solusi.

Di sisi lain, pihaknya juga ingin mendengar alasan dari KIW. 

"Ini kewajiban kami menyerap aspirasi masyarakat dan kami akan carikan solusi bersama Wali Kota."

"Kami akan panggil KIW juga."

"Yang penting bagaimana ke depannya mereka ingin bisa berjualan lagi,” terang Syahrul Qirom seusai audiensi di Ruang Rapat Paripurna, Rabu (5/3/2025).

Syahrul mengatakan, sesuai informasi dari PKL, mereka sudah belasan tahun berjualan di dalam KIW.

Namun, tiba-tiba tidak diperbolehkan berjualan tanpa ada sosialisasi.

"Ini mengapa tidak boleh?"

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved