Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kota Tegal

Sempat Terdampak Covid-19, Klaster Usaha Ikan Asap Desa Dermasandi Tegal Kini Berkembang Pesat

Kepulan asap terlihat keluar dari beberapa cerobong rumah di Desa Dermasandi, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal, Sabtu (1/3/2025)

Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: muslimah
Tribun Jateng/ Fajar Bahruddin Achmad
RUMAH PENGASAPAN IKAN- Penampakan rumah pengasapan ikan di lingkungan RT 09 RW 02 Desa Dermasandi, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal, Sabtu (1/3/2025). Meski hujan, asap masih terlihat keluar dari rongga cerobong. (Tribun Jateng/ Fajar Bahruddin Achmad) 

Salah satu kunci suksesnya adalah menjaga kualitas dari cita rasa olahan ikannya. Ia hanya memakai ikan yang masih segar. 

"Saya benar-benar memastikan kualitas kesegaran ikan yang dipakai. Sehingga sampai di pembeli, rasanya benar-benar enak dan gurih," ungkapnya yang sudah menjadi nasabah BRI sejak tahun 2006. 

Klaster Binaan BRI

Gabungan Kelompok Perikanan (Gapokkan) Rukun Sejahtera mencatat, ada sebanyak 200 rumah industri pengolahan ikan di Desa Dermasandi. Gapokkan sendiri membawahi delapan kelompok yang tersebar di tiap lingkungan. 

KUNJUNGAN BRI- Manajemen BRI Kantor Cabang Tegal bersama BRI Unit Balamoa
KUNJUNGAN BRI- Manajemen BRI Kantor Cabang Tegal bersama BRI Unit Balamoa mengunjungi Klaster Usaha Ikan Asap di Desa Dermasandi, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal, pada Februari 2025, lalu. Dalam kesempatan itu, BRI memberikan sosialisasi dan pembinaan. (Dok. BRI Kantor Cabang Tegal)

Mayoritas UMKM pengolahan ikan ini merupakan binaan BRI. 

"Jadi kami didampingi BRI terkait pinjaman serta simpanan. Kami di sini fokus pada UMKM pengolah ikan asap, ikan pindang, ikan asin, kerupuk ikan, dan yang berkaitan dengan hasil laut," ungkap Abdul Aziz (32), Ketua Gapokkan Rukun Sejahtera. 

Aziz mengatakan, rata-rata anggotanya tergabung dalam program KUR, tetapi sebagian juga sudah ada yang beralih ke Kredit Usaha Pedesaan Rakyat (KUPRA) dan Kredit Umum Pedesaan (KUPEDES).

Selain bantuan permodalan, ada pertemuan berkala untuk pendampingan dan diskusi seputar kewirausahaan.

Kemudian ada juga akses untuk mengikuti bazar UMKM yang diselenggarakan oleh BRI.

"Kami sangat terbantu sekali karena modal usaha perikanan tergolong besar. Tidak hanya ratusan ribu, tapi sampai jutaan untuk perputaran modal dan lain-lain," ujarnya. 

Aziz mengatakan, Desa Dermasandi sebagai sentral UMKM pengolahan ikan sudah sampai generasi keempat, meskipun bukan wilayah pesisir. 

Bahkan orang-orang dulu mencari pasokan ikannya sampai Brebes, Pekalongan, dan Batang.

Saat ini jenis ikan yang dipakai, yaitu ikan larak, ikan cucut, ikan salem, ikan layang, dan lain-lain.

"Produksi harian, rata-rata di kelompok kami per orang 50 kilogram- 100 kilogram. Pemasaran di seluruh pasar se- Kabupaten Tegal, pasti ada orang Dermasandi," katanya.

Aziz mengatakan, saat pandemi Covid-19, UMKM pengolahan ikan Desa Dermasandi sempat terdampak.

Terutama terkendala pengiriman barang, karena saat itu ada local locdown dan tidak boleh keluar rumah.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved