Warga Keluhkan Listrik Padam Saat Ramadan, PLN Juwana Pastikan Masalah Teratasi

TRIBUNJATENG.COM, PATI – Lonjakan pemakaian listrik selama Ramadan berdampak pada gangguan layanan listrik di dua desa di Kecamatan Batangan dan Wedarijaksa.

Kondisi tersebut mengganggu aktivitas warga.

Aliran listrik kerap padam saat malam hari, terutama setelah berbuka puasa.

Perwakilan warga dari Desa Ketitangwetan, Kecamatan Batangan, dan Desa Sidoharjo, Kecamatan Wedarijaksa, mendatangi kantor PT PLN ULP Juwana untuk menyampaikan protes.

Manajer PLN ULP Juwana, Achmad, menyatakan bahwa pihaknya telah merespons keluhan warga dengan memberikan penjelasan langsung kepada masing-masing kepala desa.

Ia menjelaskan bahwa selama Ramadan, pemakaian listrik meningkat tajam sehingga menyebabkan gangguan dan pemadaman di sejumlah desa.

Untuk mengatasi masalah tersebut, PLN Juwana menambah kapasitas trafo di wilayah terdampak.

Achmad memastikan bahwa kini listrik di Desa Ketitangwetan dan Sidoharjo sudah kembali normal.

Sebelumnya, Achmad beserta jajarannya menemui Kades Ketitangwetan, Ali Munthoha, dan Kades Sidoharjo, Bogi Yulistanto, untuk menyampaikan permintaan maaf dan menjelaskan penyebab pemadaman akibat lonjakan beban listrik.

"Sekarang sudah aman setelah kami menambah kapasitas trafo. Warga sekitar dapat melaksanakan kegiatan malam hari, seperti tarawih, tadarus, dan memasak tanpa gangguan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (8/3/2025).

Achmad menegaskan bahwa kendala telah tertangani dan pasokan listrik di wilayah tersebut aman.

Pihaknya berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.

"Jaringan listrik di Desa Sidoharjo serta daerah lain akan terus kami pantau. Langkah ini dilakukan untuk meminimalkan pemadaman listrik agar masyarakat dapat menjalani bulan Ramadan dengan nyaman," tandasnya.