Banjir Grobogan
500 Rumah di Ringinkidul Grobogan Terendam Banjir, Pengungsi Saat Ini Butuh Kasur dan Selimut
Hingga sore hari, tim gabungan dari pemerintah desa dan BPBD Kabupaten Grobogan masih melakukan evakuasi warga Ringinkidul menggunakan perahu karet.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, GROBOGAN - Banjir melanda Desa Ringinkidul, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, pada Minggu (9/3/2025).
Banjir Ringinkidul merupakan kiriman dari jebolnya tanggul Sungai Tuntang di Desa Baturagung.
Rumah warga terendam dengan ketinggian antara 30 hingga 150 sentimeter.
Baca juga: Banjir Grobogan Meluas, 2.815 Keluarga Terdampak Akibat Curah Hujan Tinggi dan Tanggul Jebol
Baca juga: Video Perbaikan Selesai, Rel Gubug Grobogan yang Kebanjiran Kembali Dapat Dilalui Kereta
Kepala Desa Ringinkidul, Muhammad Shodiq mengungkapkan bahwa banjir kali ini menenggelamkan sekira 500 rumah warga.
150 kepala keluarga (KK) pun terpaksa mengungsi ke masjid dan gereja di Ringinkidul.
"Yang mengungsi sekira 150 KK," ujar Shodiq kepada awak media di lokasi pengungsian.
Selanjutnya, Shodiq menyebut, pemerintah desa setempat akan membuat tiga titik dapur umum untuk mendistribusikan logistik atau bantuan kepada warga terdampak.
"Untuk memenuhi kebutuhan warga terdampak, pemerintah desa berencana membuka tiga dapur umum di Karangmalang, gereja, dan Balai Desa Ringinkidul," ungkapnya.
Evakuasi Berlanjut, Air Terus Meninggi
Hingga sore hari, tim gabungan dari pemerintah desa dan BPBD Kabupaten Grobogan masih melakukan evakuasi warga menggunakan perahu karet.
Jumlah pengungsi kemungkinan besar akan bertambah karena ketinggian air terus meningkat.
"Hingga sore hari, pihak pemerintah desa bersama BPBD masih mengevakuasi warga pakai perahu karet," kata Shodiq.
Shodiq menerangkan, pihak pemerintah daerah telah memberikan bantuan logistik kepada warga terdampak.
Semua logistik tersebut saat ini dikumpulkan di Gereja Ringinkidul, kemudian didistribusikan secara merata kepada warga.
"Pihak pemerintah daerah dan BPBD tadi telah memberikan bantuan logistik berupa beras dan mie instan."
"Dinas Kesehatan memberikan bantuan obat-obatan," kata Shodiq.
Namun, lanjut Shodiq, masih ada kebutuhan mendesak bagi warga yang mengungsi, terutama kasur dan selimut.
"Warga membutuhkan bantuan kasur dan selimut," tambahnya.
Banjir Terbesar di Ringinkidul
Menurut Shodiq, ini merupakan banjir terbesar yang pernah melanda Ringinkidul, khususnya di awal 2025.
"Ini merupakan banjir terbesar, dua kali banjir masih bisa teratasi," ungkapnya.
Sementara itu, Suratno, warga Ringinkidul menyebut bahwa hampir seluruh wilayah desa telah terendam.
Jika air terus naik, tidak menutup kemungkinan seluruh desa akan terendam.
"Mungkin kalau sampai malam terendam semua satu desa, sekarang masih bagian selatan dan timur," ujarnya.
Dengan kondisi yang semakin mengkhawatirkan, Kepala Desa Ringinkidul berharap pemerintah dan berbagai pihak dapat segera memberikan bantuan tambahan bagi warganya.
"Harapannya kepada pemerintah dan pihak manapun bisa datang untuk membantu warga kami," tutup Shodiq. (*)
Baca juga: Innalillahi, Pemotor Tewas Kecelakaan di Cepu Blora, Tabrak Motor Kemudian Dihantam Bus
Baca juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kabupaten Blora, Ramadan Hari Ke-10, Senin 10 Maret 2025
Baca juga: Warganet Iseng Tag Damkar di Instagram, Sarang Tawon Langsung Dievakuasi Dalam OTT di Bandungan
Baca juga: Dimas Penjual Obat Mercon di Salatiga Tak Menyangka COD dengan Polisi, Kini Mendekam di Rutan
Grobogan
banjir grobogan
Ringinkidul Grobogan Kebanjiran
Sungai Tuntang
BPBD Kabupaten Grobogan
Kepala Desa Ringinkidul
Running News
Banjir Dini Hari di Grobogan, Warga Gotong Royong Bopong Mbah Darni: Tiba-tiba Air Masuk |
![]() |
---|
Perjalanan Kereta di Grobogan Aman Meski Rel Terendam Banjir, KAI Pastikan Operasional Tak Terganggu |
![]() |
---|
Banjir Sukorejo Grobogan Surut Hari ke-9, Warga dan Relawan Kerja Bakti Bersihkan Lingkungan |
![]() |
---|
Guru dan Relawan Kerja Bakti Bersihkan SDN 1 Sukorejo Grobogan, Air Masih Setinggi Mata Kaki |
![]() |
---|
Alasan Tanggul Sungai Tuntang Masih Gunakan Tanah Bukan Beton, Meski Sering Jebol Perawatan Mudah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.