Kehadiran Daniel Prio Dwi Atmoko di UKSW: Kombinasi Profesionalisme & Nilai Kristiani di Pendidikan

TRIBUNJATENG.COM - Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) kembali mendapatkan kehormatan dengan kedatangan tamu istimewa, Kepala Pusat Pendidikan Pembinaan Masyarakat (KAPUSDIK BINMAS) Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (LEMDIKLAT) POLRI, Komisaris Besar Polri (KBP) Daniel Prio Dwi Atmoko, S.I.K., M.Pd., sebagai pelayan refleksi dalam Ibadah Syukur Dies Natalis ke-58 Fakultas Pertanian dan Bisnis (FPB). 

Kehadiran Daniel Prio Dwi Atmoko di kampus dengan motto “Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan” ini merupakan sebuah momen berharga yang menggambarkan bagaimana nilai-nilai kristiani dan profesionalisme bisa berjalan beriringan. 

Daniel Prio Dwi Atmoko merupakan sosok teladan yang tak hanya mengemban tanggung jawab sebagai aparat negara untuk menegakkan hukum, melindungi, mengayomi, serta melayani masyarakat, tetapi juga sebagai pendidik yang mencerdaskan dan pelayan Kristus yang setia. Tiga peran besar dan luas biasa ini rupanya bukan hanya pekerjaan, melainkan sebuah panggilan hidup. 

Tak diragukan lagi, sebagai seorang reserse dengan ketajamannya menganalisis kasus, strategi cerdas dalam penyelidikan, dan integritas yang tak tergoyahkan membawa Daniel Prio Dwi Atmoko untuk mendedikasikan dirinya kepada masyarakat di berbagai daerah penugasan di Indonesia seperti di Polda (Kepolisian Daerah) Papua, ia menjabat sebagai Kepala Bagian Pengendalian Personel (Kabag Dalpres), Kepala Polisi Resor (Kapolres), dan Kepala Sekolah Polisi (KA SPN). Kemudian di Polda Irian Jaya, ia dipercaya sebagai Wakil Kepala Resor (WK Res) Fak Fak dan Kabag Pembinaan Karier (Binkar).

Namun, perjalanan hidupnya tak hanya berkutat di dunia penyidikan, ia juga seorang pendidik yang berkomitmen untuk mencetak generasi bangsa. Mengemban jabatan sebagai KAPUSDIK BINMAS menjadi bukti nyata bahwa dirinya turut berperan aktif untuk mendidik, melatih, dan membina masyarakat. Tak hanya itu, sosok yang tegas, berwibawa, dan penuh kehangatan ini juga pernah menjabat sebagai KA SPN di Polda Maluku. 

Pondasi Terkuat 

Di balik ketegasan dan kecerdasannya tersebut ada satu hal yang menjadi fondasi terkuat dalam hidupnya yaitu hidup menjalankan perintah Yesus Kristus. Daniel Prio Dwi Atmoko menjelaskan bahwa hakikat hidup orang Kristen yang dipanggil untuk bersaksi, menceritakan kebaikan Tuhan, dan melaksanakan firman-Nya. “Tugas utama kita adalah menyampaikan kabar baik dan menjadi saksi Kristus dalam setiap aspek kehidupan,” tuturnya.

Daniel Prio Dwi Atmoko menegaskan bahwa Tuhan memiliki rencana dan rancangan yang indah bagi UKSW. Ia juga berpesan kepada seluruh civitas academica UKSW untuk menjadi menjadi kawan sekerja Tuhan di setiap perjalanan kehidupan.  

UKSW merupakan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang telah terakreditasi Unggul. Berdiri sejak tahun 1956, memiliki 15 fakultas dengan 63 pilihan program studi jenjang D3, D4, S1, S2, dan S3. Terletak di Salatiga, kampus ini dikenal sebagai Kampus Indonesia Mini, karena keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah Indonesia. Selain itu, UKSW juga dikenal dengan julukan Creative Minority atau minoritas berdaya cipta, yaitu sekelompok kecil individu yang memiliki kemampuan untuk menciptakan perubahan, menjadi agen transformasi, dan menginspirasi masyarakat.

Kehadiran Daniel Prio Dwi Atmoko ini menjadi bukti nyata bahwa UKSW terus berperan aktif untuk mencetak pendidik dan penerus bangsa yang berdaya cipta dan berkontribusi pada Sustainable Development Goals (SDGs) ke-4 pendidikan berkualitas. (*)