Kisah Inspiratif
Rumiyati Berhasil Ciptakan Produk Oleh-oleh Khas Kota Wali Dengan Bahan Baku Belimbing dan Jambu
Bambwi Rumiyati berinovasi untuk menciptakan kudapan khas Kabupaten Demak dengan berbahan dasar buah khas Kota Wali
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Bambwi Rumiyati berinovasi untuk menciptakan kudapan khas Kabupaten Demak dengan berbahan dasar buah khas Kota Wali yakni belimbing dan jambu untuk diolah menjadi camilan manis yang cocok menjadi oleh-oleh.
Inovasi itu muncul, ketika Rumiyati yang sering mengunjungi teman-temanya di luar kota mulai kebingungan untuk membawa oleh-oleh khas Demak yang tahan lama.
Karena tak banyak kuliner khas Demak saat itu yang bisa dijadikan buah tangan, Rumiyati berinovasi untuk mengolah buah belimbing dan jambu agar menjadi kuliner yang cocok untuk menjadi identitas Demak.
Mantan guru honorer itu mencoba mengawali riset untuk resep olahan belimbing dan jambu itu selama 2 tahun usai resign menjadi pengajar di salah satu sekolahan swasta.
Pada tahun 2018 dia memutuskan untuk menjual produknya yang berbahan dasar dari belimbing dan jambu Demak dengan diberi merek dagang Omabling.
Untuk proses pengolahan buah belimbing untuk dijadikan isian dari produk basahnya, perlu malkukan tahap pemanisan buah terlebih dahulu. Sedangkan untuk produk kering, usai dimaniskan belimbing atau jambu harus diblebd untuk dimasukan ke dalam adonan.
"Omabaling itu olahan jambu dan belimbing, kalau jambu baru dibiki cokelat saja. Kalau belimbing itu ada bronis belimbing, onde-onde, stik, coklat, brownis belimbing mokaf, bolen, strudle dan produk olahan lainnya," ucap Rumiyati, Jumat (14/3/2025).
Selain produk makanan, dia juga menyiapkan produk minuman yakni sari belimbing dan sirup belimbing.
Tentunya bukan hal yang mudah dalam membangun usaha, meski baru saja beredar selama beberapa bulan, pemasarannya tak bisa terus melonjak karena disebabkan oleh pandemi Covid-19.
Tentu pandemi tersebut juga menjadi halangan bagi para pelaku UMKM termasuk Rumiyati. Hingga pada tahun 2022, Rumiyati kembali untuk menggenjot pemasaran produk buatannya.
Kuliner yang manis dan masih mempertahankan aroma serta citarasa dari kedua buah itu menjadikan produk Omabling laku keras di pasaran.
Untuk penjualan brownies mini bisa mencapai 300-500 bungkus perharinya. Sedangkan untuk produk lainnya berkisar pada angka 50-100 bungkus. Untuk produknya dijual mulai dari Rp10ribu - Rp80ribu.
Dari penjualannya, dalam sebulan mampu menerima pendapatan kotor hingga Rp28juta
"Kami penjualan ada di toko oleh-oleh dan toko kami sendiri. Penjualan ada di Demak, Semarang, Kudus, juga penjualan di onlinenya. Kalau setiap kami pameran atau bazar UMKM selalu habis," ujar Rumiyati.
Sedangkan pada bulan ramadan ini, orderan yang diterima olehnya mengalami kenaikan pesat hingga hampir tiga kali lipat. Produknya diminati baik sebagai buah tangan ataupun hampers lebaran.
Sosok Bisyarah, Taruni Akmil Peraih Anindya Wiratama 2025, Pernah Gagal Daftar Akpol |
![]() |
---|
Dari Terpal Kecil ke Kolam Impian: Kisah Ahmad Manshur dan Rintis Bisnis Sepulang Kerja |
![]() |
---|
Resep Mahasiswa Kedokteran UGM Raih IPK 4.00: Manajemen Waktu, Visi Hidup, dan Daya Juang Tinggi |
![]() |
---|
Sosok Gadis Putus Kuliah Geser Taylor Swift dari Daftar Orang Terkaya Versi Forbes Tahun Ini |
![]() |
---|
Tampang Ahmad Bajuri, Kades Mungil dari Kalimantan yang Viral dan Menginspirasi di Media Sosial |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.