News
Program Makan Bergizi Gratis Diklaim Mampu Meningkatkan Perputaran Ekonomi Lokal
Program makan bergizi gratis (MBG) yang jadi program pemerintahan Prabowo Subianto diklaim mampu membangkitkan ekonomi lokal.
TRIBUNJATENG.COM - Program makan bergizi gratis (MBG) yang jadi program pemerintahan Prabowo Subianto diklaim mampu membangkitkan ekonomi lokal.
Hal itu karena bahan-bahan makan yang digunakan dalam program ini harus berdasar dengan potensi tiap daerah.
Hal itu disampaikan Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) bersama mitra kerja Badan Gizi Nasional (BGN) saat sosialisasikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Cilacap.
Baca juga: Wakil Bupati Purbalingga Ajak Sukseskan Progam Makan Bergizi Gratis untuk Tekan Angka Stunting
Baca juga: Asosiasi Peternak Temui BGN Berdayakan Peternak untuk Program Makan Bergizi Gratis
Sosialisasi MBG merupakan salah satu langkah pemerintah untuk memberikan pemahaman dan menambah wawasan masyarakat mengenai program baru ini.
Kegiatan sosialisasi program MBG dilaksanakan di balai warga Kecamatan Bantarsari.
Acara yang diikuti oleh 300-an peserta ini berlangsung pada pukul 13.45 WIB dengan diawali menyayikan lagu Indonesia Raya.
Program Makan Bergizi Gratis merupakan salah satu program unggulan Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wakilnya Gibran Rakabuming Raka.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan gizi masyarakat terutama anak dan ibu, serta mengurangi angka stunting dan malnutrisi.
Acara sosialisasi program MBG ini dihadiri oleh Anggota Komis IX DPR RI Teti Rohatiningsih, Camat Bantarsari, serta perwakilan dari Badan Gizi Nasional (BGN) M. Halim.
Anggota Komisi IX DPR RI Teti Rohatiningsih menyatakan siap menerima aspirasi masyarakat untuk menjadi saluran suara dan jiwa rakyatnya, sehingga turut membangun Indonesia dari Jawa Tengah.
“Dengan adanya temuan temuan agen agen gelap dapur umum ,yang seliweran seliweran di masyarakat ini menjadi perhatian agar tidak menjadi insidensi buruk di Kabupaten Cilacap,” tutur Teti Rohatiningsih.
Program MBG juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal. Badan Gizi Nasional bekerja sama dengan petani, peternak, dan nelayan setempat untuk memasok bahan baku makanan bagi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
“Harga-harga yang terjadi inflasi dan pengganguran yang meningkat, semoga dengan program ini ekonomi di tingkat terkecil dapat menjadi support sistem yang kuat,” sambung Teti.
“Sehingga terjadi pertumbuhan ekonomi baru dan mengurangi jumlah TKI, TKW yang terpaksa keluar dari daerahnya untuk mengisi perut mereka,” tambahnya.
Program MBG juga dipastikan akan menyediakan makanan yang sudah mengikuti standar gizi yang ditetapkan, termasuk kebutuhan akan protein, vitamin, mineral, dan energi yang mencukupi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.