Berita Tegal
Berawal Buat Camilan Anak, Jamur Krispi Umi Latifah Kini Laris Manis Jadi Oleh-oleh Tegal
Umi Latifah (48) bersama suaminya Burhanudin (48) sukses mengolah jamur tiram menjadi aneka camilan yang digemari banyak orang
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM,TEGAL - Umi Latifah (48) bersama suaminya Burhanudin (48) sukses mengolah jamur tiram menjadi aneka camilan yang digemari banyak orang.
Produk olahan suami istri warga RT 07 RW 06 Kelurahan Slerok, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal itu, kini menjadi oleh-oleh khas Tegal yang sudah terjual secara nasional.
Dengan merek Jelita Foods, produk olahan mereka di antaranya sate jamur, stik jamur, jamur krispi, serta bakso dan kembang goyang berbahan jamur.
"Kita spesialis olahan jamur tiram. Dari bahan yang biasanya untuk sayur, kita olah menjadi makanan ringan menyehatkan," kata Umi saat ditemui tribunjateng.com di rumahnya, Senin (17/3/2025).
Umi yang semula hanya seorang ibu rumah tangga itu merintis usaha olahan jamurnya, pada 2015.
Baca juga: Cerita Sukses Susi Kembangkan Kerupuk Telur Asin Brebes, Kini Punya Puluhan Reseller
Awalnya sekadar untuk mengisi waktu luang berjualan sate jamur di Car Free Day (CFD) GOR Wisanggeni Tegal.
Dia masih ingat, saat itu anaknya sering meminta beli camilan sehingga terlintas di pikirannya untuk membuat jamur krispi.
Menurutnya, tinimbang anak jajan sesukanya, maka lebih baik diberikan makanan sehat dari bahan sayur mayur, yaitu jamur.
"Saya buat, alhamdulillah anak-anak suka. Lalu saat berjualan di CFD, saya lakukan tester kepada masyarakat yang lewat, responnya banyak yang bilang enak," ujarnya.

Dari situlah, Umi bersama suaminya lalu memproduksi camilan olahan jamur tiram dengan berbagai produk.
Masyarakat antusias dengan produk-produknya, seperti stik jamur dan jamur krispi.
Dia pun mempunyai dua kedai sate jamur yang berjualan di Jalan Nakula dan Jalan Hang Tuah Tegal.
"Sesuai dengan moto kami juga, untuk membudayakan makan sayuran. Produk kami hanya olahan dari jamur tiram," ungkap Umi yang juga pernah berprofesi sebagai guru.
Naik Kelas
Umi masih tak menyangka produk olahan jamurnya tidak hanya terjual di Kota Tegal dan sekitarnya saja, tetapi meluas secara nasional.
Penjualan produknya sudah sampai ke kota-kota besar seperti Jakarta, Semarang, Bandung dan Solo. Kemudian hingga luar Pulau Jawa, seperti di Kalimantan, Sumatera, dan Bali.
Saat ini menurutnya, penjualan produk olahan jamurnya sedang mengalami kenaikan yang pesat.
"Pemasaran secara offline dan online. Alhamdulillah kita sudah sampai luar Pulau Jawa. Untuk produk kemasan biasa harganya Rp 10 ribu, sedangkan kemasan stoples Rp 15 ribu," ujarnya.
Umi bersyukur, dia perlahan bisa meningkatkan usahanya sehingga menjadi UMKM yang naik kelas.
Kompetitor produsen olahan jamur banyak, tetapi usahanya bisa bertahan bahkan berkembang.
Produksi olahan jamurnya kini membutuhkan bahan baku jamur sebanyak 50 kilogram per hari. Semua bahan dia ambil dari petani budidaya jamur di Kota Tegal.
"Jelang Lebaran, pemesanan meningkat drastis sekali. Tiap hari pesanan sebanyak 200 kemasan, itu termasuk pesanan dari reseller," jelasnya.
Terbantu Program BRI
Umi merasakan produk olahan jamurnya kini mengalami perkembangan pesat, baik secara kemasan, produksi maupun pemasaran.
Menurutnya, hal itu tidak lepas dari berbagai peran pendampingan instansi pemerintahan dan perbankan, di antaranya oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Dia sendiri merupakan UMKM binaan BRI yang produknya terpajang di Rumah BUMN BRI Pekalongan.
Prosesnya dengan mendaftar dan menjalani kurasi untuk dipilih 30 UMKM se Jawa Tengah.
"Saya ikut program BRILianpreneur di tahun 2023. Itu memotivasi saya untuk mengembangkan produk, targetnya bisa go internasional," ungkap Umi.
Selama mengikuti program BRILianpreneur, Umi mendapatkan pendampingan dan pelatihan selama enam bulan dari mentor profesional.
Hasilnya dia jadi bisa membenahi produknya, dari kemasan, produksi hingga pemasaran atau pasar
Umi juga sering diajak dalam event pameran yang diadakan oleh BRI, baik kantor cabang Tegal maupun Rumah BUMN BRI Pekalongan.
"Manfaat yang saya rasakan sangat besar. Produk saya secara kemasan menjadi lebih bagus dan kita bisa memperluas pasar," katanya.
Selain terbantu pemasaran, Umi terbantu secara permodalan dari BRI.
Dia pernah mengambil bantuan permodalan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp 5 juta, pada 2022.
"Saya ambil sesuai kebutuhan untuk usaha, karena waktu itu ada sedikit musibah di keluarga. Alhamdulillah berkat itu usaha saya bisa jalan lagi," ujarnya.
Sementara itu seorang pelanggan, Ifo Herwanti mengungkapkan, dia sangat suka dan sudah berlangganan produk olahan jamur Jelita Foods.
Menurutnya, rasanya enak, bumbunya pas dan bikin ketagihan.
Dia yang sehari-hari bekerja sebagai dokter di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tegal, melihat jamur tiram ini menjadi camilan sehat dengan kandungan protein nabati.
Sehingga tidak beresiko tinggi menaikkan kolestrol.
"Saya sering pesan untuk makan siang dan camilan. Rasanya itu tidak membosankan," ungkap Ifo saat dihubungi melalui saluran telepon. (fba)
Pemkot Tegal Buat Akses Jalan ke TPA Bokong Semar, Pengurukan Sudah 49 Persen |
![]() |
---|
Pengerjaan Jembatan Kali Erang Balapulang Tegal Terus Berlanjut, Target Selesai Akhir Tahun 2025 |
![]() |
---|
7 Poin Komitmen untuk Anak: TK Bhayangkari 26 Margasari Teken Deklarasi Sekolah Sehat dan Ramah Anak |
![]() |
---|
Mr Olivier Sejarawan dari Negeri Kincir Angin Telusuri Jejak Peninggalan Belanda di Kota Tegal |
![]() |
---|
Dedy Yon: Guru Harus Melek Teknologi dan Bijak dalam Menyebarkan Informasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.