Berita Tegal
Mr Olivier Sejarawan dari Negeri Kincir Angin Telusuri Jejak Peninggalan Belanda di Kota Tegal
Urip senang bisa berjumpa Mr Olivier Johannes Raap, sejarawan dan penulis asal Belanda dalam kunjungannya ke Kota Tegal, Selasa (16/9/2025).
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, TEGAL - Urip Kusratmin senang bisa berjumpa Mr Olivier Johannes Raap, sejarawan dan penulis asal Belanda dalam kunjungannya ke Kota Tegal, Selasa (16/9/2025).
Urip menjadi pegiat sejarah yang ikut mendampingi Mr Olivier saat berkeliling di kawasan Balai Kota Lama.
Mr Olivier datang ditemani Budayawan Tegal, Yono Daryono dan Bung Iwan Bule.
Baca juga: IPHI Kota Tegal Inisiasi Penerjemahan Al-Qur’an ke Bahasa Tegal
Mereka mendatangi beberapa bangunan bersejarah peninggalan kolonial Belanda di Kota Tegal.
Mulai dari Stasiun Tegal, Menara Water Leiding, Gedung Semarang Cheribon Stoomtram (SCS) atau dikenal Lawang Satus, Gedung Lindetevest (kini gedung DPRD), Kantor Pos, hingga SMP Negeri 1.
Mereka juga mengunjungi bangunan bersejarah lainnya yaitu Kelenteng Tek Hay Kiong.
"Harapannya dengan kunjungan ini, situs sejarah di Tegal bisa menjadi trend centre untuk menarik wisatawan asing dalam hal sejarah," kata Urip.
Menurut Urip, kunjungan Mr Olivier dari Belanda itu untuk menelurusi jejak peninggalan kolonial Belanda di Tegal.
Termasuk untuk melihat secara langsung kekayaan budaya lokal masyarakat setempat.
Baca juga: Pemkab Tegal Gelar Sosialisasi Tata Cara Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil bagi Petugas
Karena Mr Olivier juga sempat mengunjungi sentra budaya lokal yaitu batik Tegal.
"Semoga dengan kunjungan ini dapat semakin membuka wawasan masyarakat dalam menjaga peninggalan sejarah dan budaya Indonesia," ungkapnya.
Mr Olivier Johannes Raap dikenal luas sebagai penulis buku sejarah tentang kota-kota di Jawa.
Dia menyoroti arsitektur dan bangunan peninggalan Belanda di Indonesia.
Dalam kunjungan ke Kota Tegal, Mr Olivier mengungkapkan, Tegal memiliki kekayaan sejarah yang penting dan masih terjaga hingga kini.
Menurutnya, bangunan-bangunan tua yang ada adalah saksi bisu perjalanan panjang sejarah Kota Tegal.
"Saya senang melihat perhatian masyarakat lokal dalam menjaga jejak sejarahnya, sekaligus tetap melestarikan budaya seperti batik," katanya. (*)
Dedy Yon: Guru Harus Melek Teknologi dan Bijak dalam Menyebarkan Informasi |
![]() |
---|
Unggul Nilai Perlu Ada Rasionalisasi Tunjangan Perumahan Anggota DPRD Tegal, Brebes, Slawi, Pemalang |
![]() |
---|
Pesan Dedy Yon untuk Duta Genre Kota Tegal: Jangan Terburu-buru Menikah |
![]() |
---|
IPHI Gandeng Budayawan Hingga Tokoh Agama Terjemahkan Alquran ke Bahasa Tegal |
![]() |
---|
Pemkab Tegal Gelar Sosialisasi Tata Cara Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil bagi Petugas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.