Semarang
Polisi Tangkap 5 Peserta Aksi Tolak Revisi UU TNI Semarang
Polisi menangkap lima peserta aksi tolak revisi UU TNI di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Kamis (20/3/2025).
Penulis: iwan Arifianto | Editor: rival al manaf
Dia khawatir UU TNI bisa mengganggu supremasi sipil dan menghidupkan orde baru dengan versi terbaru.
"Mereka lewat UU TNI bisa masuk ke lembaga-lembaga sipil dan mereka menyalah gunakan kekuasaan. Dampaknya tentu buruk ke rakyat," terangnya.
Di samping itu, UU TNI bagi sekar bisa berdampak pula ke kampus.
Dampak ke kampus, lanjut dia, TNI bisa saja merangsek ke dalam kampus selepas revisi UU TNI ini.
"Kami khawatir ketika kamu melakukan demonstrasi maka akan kami ditangkap oleh TNI yang mana itu adalah abuse of power yang mencinderai demokrasi," bebernya.
Mahasiswa Undip Semarang, Falsafi (20) menuturkan, melakukan aksi menolak revisi UU TNI karena bisa merugikan masyarakat. Kerugian itu berupa melahirkan dwifungsi TNI lahir kembali.
"Kami menuntut mencabut revisi UU TNI," katanya.
Sementara itu, Tribun telah berupaya mengkonfirmasi ke Kombes Pol M Syahduddi. Namun, dia beralasan bisa diwawancarai selepas massa aksi membubarkan diri.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jateng Kombes Pol Artanto mengatakan, sudah menyiagakan banyak personel dalam mengantisipasi aksi mahasiswa.
Namun, dia enggan menyebutkan jumlah persisnya.
"Kami tidak akan gunakan gas air mata. Kami persuasif," jelasnya.
Dia melanjutkan, demonstrasi mahasiswa merupakan hal yang wajar sebagai bagian dari iklim demokrasi.
"Kami tentu apresiasi teman-teman mahasiswa," katanya.
Pengamatan Tribun di lokasi, para mahasiswa masih bertahan di lokasi aksi pada pukul 18.00 WIB. Akan tetapi, mereka mulai berangsur-angsur mulai membubarkan diri. (Iwn)
Sebanyak 266 Warga Semarang Ganti Keterangan Kolom Agama di KTP Jadi Penghayat Kepercayaan |
![]() |
---|
Realisasi Rumah Subsidi di Semarang Lambat, Pemkot Wacanakan Hunian Vertikal |
![]() |
---|
Perbarui Data, Puluhan Penyandang Disabilitas di Semarang Baru Teridentifikasi |
![]() |
---|
Mentan Amran Klaim Operasi SPHP Tekan Harga Beras di 15 Provinsi, HPP dan NTP Naik |
![]() |
---|
Kelakuan Pelaku Pelecehan Gadis Disabilitas di Semarang, Ancam Keluarga Korban Usai Dipolisikan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.