Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Blora

Panen Raya Padi di Desa Kamolan Blora, Bupati Arief Rohman: Hasil Maksimal Berkat Pupuk Petroganik

Pemkab Blora bersama Pupuk Indonesia melaksanakan Panen Raya Komoditas Padi menggunakan pupuk petroganik di Desa Kamolan, Kecamatan Blora, Jumat (21/3

Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: deni setiawan
PEMKAB BLORA
PANEN RAYA PADI - Bupati Blora Arief Rohman ikuti Panen Raya Komoditas Padi menggunakan Pupuk Petroganik di Desa Kamolan, Kecamatan Blora, Jumat (21/3/2025). Disebutkan Bupati Arief Rohman, hasil panen menggunakan pupuk organik cukup memuaskan yakni mencapai 7,5 hingga 8 ton per hektare. 

"Bupati dengan teman-teman dinas didukung pihak ketiga yang menyukseskan daripada program pelaksanaan kegiatan ini,” terangnya.

Menurutnya, ini program yang ditargetkan oleh negara sesuai instruksi Presiden itu harusnya 20 persen komponen yang sudah ada diisi oleh bahan-bahan organik.

”Data yang terbaru Blora sudah melakukan penyerapannya relatif tinggi yang akan mencapai 22,47 persen per 21 Maret 2025."

"Artinya terjadi peningkatan yang luar biasa dan organik, termasuk daerah yang paling tinggi kabupatennya di Indonesia,” terangnya.

Baca juga: Menjelang Lebaran, Dinrumkimhub Blora Periksa Kelayakan Kendaraan di Terminal Ngawen

Baca juga: Warga Blora Kecewa, Adanya Temuan Minyak Goreng MinyaKita Isinya Cuma 800 Mililiter

Pihaknya menerangkan, melalui pupuk Indonesia dan seluruh teman-teman produsen yang sudah mengemas dan membuat organik yang berdasarkan spesifik lokasi dan sudah distandarkan dari teman-teman Petrokimia.

Sehingga hal itu bisa dijadikan sebagai salah satu acuan untuk membangun kawasan-kawasan perlindungan kampung-kampung yang berbasis batas minimum residu tidak menghilangkan penggunaan bahan-bahan bersifat kimia seperti pupuk biasa tetapi adalah menyeimbangkan antara penggunaan pupuk organik dengan pupuk kimia.

”Harapan kami dengan adanya konten yang seperti ini insy Aallah keberlanjutan tanah ini akan bisa dipelihara menjadi milik anak cucu ke depannya."

"Kami yakin untuk ke depan dengan varietas yang sudah spesifik di lokasi ini bisa ditingkatkan dari rata rata 5,6 ton per hektare menjadi rata-rata 8 hingga 10 ton ini."

"Kami buktikan dengan hasil panen saat ini yang mencapai sekira 7,5 ton per hektare,” tuturnya.

Jekvy mengajak para petani untuk mengembangkan kampung organik sebagai leader menyeimbangkan batas minimum residu untuk meningkatkan produksi yang tetap menjaga diri untuk tidak tercemar dengan kandungan-kandungan bahan kimia yang kemungkinan saat sekarang banyak berada di tengah-tengah masyarakat ini.

”Kami di sini betul-betul untuk membangun dan mengembangkan kampung perlindungan organik ini menjadi basis pengembangan organik-organik di Indonesia dengan basis minimum residu tidak organik 100 persen."

"Nah, dengan konten yang seperti ini akan melakukan keseimbangan dan insya Allah ketersediaan target swasembada pangan yang dicanangkan oleh Presiden yang awalnya 4 tahun, kami target sekira satu atau dua tahun insya Allah Blora akan menjadi pensupport dan akan menjadi leader pangan untuk Indonesia,” terangnya. (*)

Baca juga: BREAKING NEWS, Ribut Perjalanan Menuju Batang, Wanita Viral yang Tinggal 19 Tahun di Hutan Malaysia

Baca juga: Perbaikan Jalur Mudik Lebaran di Tol Pemalang-Batang Dikebut, Pastikan Aman Dilintasi Pemudik

Baca juga: Jadi Titik Krusial Pemudik, Menteri ESDM Pastikan Kesiapan SPKLU di Jawa Tengah

Baca juga: 25 Mahasiswa FUAH UIN Saizu Aktif Isi Pesantren Ramadan di SMP Negeri 1 Purwokerto

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved