Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kecelakaan Bus Jamaah Umroh

Sosok Aureline Korban Kecelakaan Maut Bus Umroh, Sempat Cerita Ingin Meninggal di Tanah Suci

Suasana  rumah duka korban rombongan umrah yang meninggal dunia satu keluarga di Wadi Qudeid, Arab Saudi,  terlihat ramai pelayat.

Penulis: hermawan Endra | Editor: rival al manaf
Istimewa
DUKA CITA - Tangkapan layar unggahan warga yang menyampaikan duka terhadap satu keluarga korban kecelakaan maut bus umroh di Jeddah. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Suasana  rumah duka korban rombongan umrah yang meninggal dunia satu keluarga di Wadi Qudeid, Arab Saudi,  terlihat ramai pelayat.

Karangan berisi ucapan duka cita berjejer di sekitaran kediaman.

Keempat korban satu keluarga tersebut adalah Dawam Mahmud (suami), Sumarsih Djahrudin Manuel Boeng Napiun (istri), Audrya Malika Adam (anak) dan Aureline Nawallya Adam (anak).

Mereka tinggal di perumahan Vila Pinus, Pudak Payung, Banyumanik, Kota Semarang.

Baca juga: Identitas 4 Korban Meninggal Kecelakaan Bus di Arab, Satu Keluarga Asal Semarang, Dikenal Dermawan

Baca juga: Satu Keluarga Asal Pudakpayung Semarang Jadi Korban Kecelakaan Maut Bus Jemaah Umroh di Jeddah

RUMAH DUKA - Suasana rumah korban kecelakaan bus umroh di Jeddah yang berlokasi di perumahan Vila Pinus, Pudak Payung, Banyumanik, Kota Semarang, Sabtu (22/3).
RUMAH DUKA - Suasana rumah korban kecelakaan bus umroh di Jeddah yang berlokasi di perumahan Vila Pinus, Pudak Payung, Banyumanik, Kota Semarang, Sabtu (22/3). (TRIBUNJATENG.COM/ HERMAWAN ENDRA)

Di bagian dalam rumah, Indah yang merupakan kakak kandung Dawam Mahmud menyambut satu per satu tamu yang datang melayat.

Duduk lesehan melingkar ia bercerita bagaimana awal mula mendengar kejadian tersebut, hal-hal baik mendiang semasa hidup hingga kedekatannya dengan keluarga korban.

"Kami sekeluarga memohon maaf apabil ada salah semasa hidup," katanya kepada para pelayat.

Indah bercerita, Jumat (21/3), sekitar jam sembilan pagi ia kaget ketika membuka handphone ternyata banyak panggilan tak terjawab yang kebanyakan dari keluarga.

Jumlahnya ada sekitar 50 misscall, sebelum akhirnya mendapat informasi dari suaminya bahwa Dawam sekeluarga meninggal dinia saat sedang umrah.

"Seketika saya deprok, lemes," katanya saat mendengar kabar duka tersebut.

Indah bercerita, bahwa keluarga adik kandungnya ini dicintai banyak orang.  

Saat salat jenazah, imam yang memimpin tak kuasa menahan tangis yang membuat seisi musala ikut menangis.

Belum lagi informasi dari rekannya yang mengabarkan banyak komentar positif di media sosial tentang mendiang semasa hidup.

Seorang pelayat juga bercerita, dirinya berhutang budi kepada Dawam.

Sebab selama tiga tahun tinggal di semarang ia dibantu mencarikan rumah.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved