Berita Bisnis
BRI Bagikan Dividen Rp51,73 triliun dan Angkat Dirut Baru saat RUPST 2025
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Senin (24/3/2025).
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Senin (24/3/2025).
Pada RUPST kali ini, BRI menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp51,73 triliun.
Angka tersebut meningkat dibandingkan dengan dividen yang dibayarkan pada tahun 2024 sebesar Rp48,10 triliun.
Baca juga: Modal Awal BPI Danantara Rp 1.000 Triliun , Kelola Dana Dividen BUMN untuk Investasi Berkelanjutan
Di samping itu, BRI juga akan melakukan pembelian kembali (buyback) saham dengan jumlah sebesar-besarnya Rp3 triliun.
Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengatakan, dalam RUPST BRI 2025 kali ini terdapat 10 mata acara rapat yang diputuskan dan telah disetujui.
Di antaranya adalah Penetapan Penggunaan Laba Bersih Perseroan (penetapan dividen tunai), Rencana Pembelian Kembali Saham (buyback), dan Perubahan Pengurus Perseroan.
Untuk tahun buku 2024, BRI mencatat laba bersih konsolidasian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp60,15 triliun.
Dari jumlah tersebut, perseroan menetapkan total dividen tunai yang dibagikan sebesar besarnya mencapai Rp51,73 triliun.
Atas nilai dividen tersebut, sebelumnya pada 15 Januari 2025, BRI telah membagikan dividen interim sebesar Rp20,33 triliun atau Rp135 per lembar saham.
Dengan demikian, sisa dividen yang akan dibayarkan adalah sebesar besarnya Rp31,40 triliun.
Dari total nilai dividen tunai di atas, BRI menyetorkan dividen kepada negara Rp27,68 triliun. Jumlah tersebut termasuk dividen interim yang telah dibagikan pada 15 Januari 2025 sebesar Rp10,88 triliun.
Sedangkan sisanya dibayarkan secara proporsional kepada setiap Pemegang Saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal pencatatan (recording date).
“Perseroan dalam memperhitungkan pembayaran dividen telah mempertimbangkan berbagai aspek, salah satunya adalah struktur modal perseroan yang kuat dan likuiditas yang cukup untuk ekspansi bisnis dan mitigasi risiko pengelolaan bank, termasuk CAR Perseroan yang diproyeksikan terjaga di atas 19 persen dalam jangka panjang," jelas Hendy.
Selain pembagian dividen, RUPST BRI 2025 juga menyetujui rencana BRI untuk melakukan pembelian kembali atau buyback saham dengan jumlah sebesar-besarnya Rp3 triliun.
Buyback dilakukan melalui Bursa Efek maupun di luar Bursa Efek, baik secara bertahap maupun sekaligus, dan diselesaikan paling lama 12 (dua belas) bulan setelah tanggal RUPST.
Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk meningkatkan nilai pemegang saham dan mendukung program kepemilikan saham bagi karyawan.
RPUST BRI 2025 antara lain juga mengangkat nama-nama sebagai berikut.
Hery Gunardi sebagai Direktur Utama, Hakim Putratama sebagai Direktur Operations, Riko Tasmaya sebagai Direktur Corporate Banking, Aquarius Rudianto sebagai Direktur Network dan Retail Funding, Farida Thamrin sebagai Direktur Treasury dan International Banking, Akhmad Purwakajaya sebagai Direktur Micro, Alexander Dippo Paris Y. S. Sebagai Direktur Commercial Banking, Nancy Adistyasari sebagai Direktur Consumer Banking, Viviana Dyah Ayu Retno Kumalasari sebagai Direktur Finance & Strategy, Mucharom sebagai Direktur Manajemen Risiko, Saladin Dharma Nugraha Effendi sebagai Direktur Information Technology.
Baca juga: 10 Tahun Pemerintahan Presiden Joko Widodo, BRI Jadi BUMN dengan Setoran Dividen Terbesar ke Negara
Kemudian Kartika Wirjoatmodjo sebagai Komisaris Utama, Parman Nataatmadja sebagai Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen, Helvi Yuni Moraza sebagai Komisaris, Edi Susianto sebagai Komisaris Independen, dan Lukmanul Khakim sebagai Komisaris Independen.
Hasil lengkap putusan dari RUPST BRI Tahun 2025 dapat diakses pada website BRI melalui situs www.bri.co.id
“Keputusan-keputusan yang diambil dalam RUPST ini mencerminkan komitmen BRI untuk terus meningkatkan kinerja dan memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham serta pemangku kepentingan lainnya," pungkas Hendy. (*)
Tingkat Hunian Hotel di Semarang Turun 10 Persen, Ini Kata Bapenda |
![]() |
---|
Ada Aturan Baru Pajak Aset Kripto, Begini Respon Trader |
![]() |
---|
DJP Jateng I Sita Aset Tanah dan Bangunan Karena Tersandung Kasus Pajak |
![]() |
---|
Tren Positif BBM Ramah Lingkungan: Pertamax Green 95 Lampaui Target, Pertamina Siap Tambah Pasokan |
![]() |
---|
Arebi Jateng Genjot Profesionalisme Broker Properti Hingga Pelosok Dengan Perataan Kantor Agen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.