Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kaki Melepuh dan Menangis di Pemalang, Ini Kisah Didik Jalan Kaki Jakarta-Boyolali Tunaikan Nazar

Anggota DPR RI Didik Haryadi  menceritakan kisahnya berjalan kaki dari Jakarta menuju ke kampung halamannya, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah

Editor: muslimah
TribunSolo.com/Tri Widodo
JALAN KAKI 540 KM. Anggota DPR RI Didik Haryadi yang berjalan kaki menempuh jarak 540 KM dari Jakarta, saat tiba di Boyolali, Selasa (28/1/2025). 

TRIBUNJATENG.COM, BOYOLALI - Anggota DPR RI Didik Haryadi  menceritakan kisahnya berjalan kaki dari Jakarta menuju ke kampung halamannya, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah

Didik merupakan anggota DPR dari fraksi PDI Perjuangan.

Jalan kaki Jakarta-Boyolali ia lakukan sebagai wujud rasa syukur dan untuk menunaikan nazarnya telah terpilih ke Senayan.

Banyak pengalaman berharga yang ia temui selama perjakanan Itu.

Total ia melahap jarak sejauh 540 kilometer yang ditempuh selama berhari-hari.

Tentu saja itu bukanlah hal yang mudah. Didik mengaku menemui banyak rintangan sepanjang perjalanan, apalagi saat awal-awal memulai perjalanan.

Baca juga: Zaini Adik Ipar Ganjar Pranowo Bantah Terlibat Korupsi Jembatan Merah, JPU Minta Hakim Tolak Eksepsi

Ia mengaku kakinya mulai melepuh ketika perjalanan di hari ketiga. Kondisi itu sempat membuat mentalnya jatuh.

Namun dengan niat dan tekadnya ia berhasil keluar dari situasi itu dan melanjutkan perjalanan.

"Saya rasakan ketika pada hari keempat, hari ketiga sore mau keempat ini enggak bisa jalan. Kaki sudah mulai melepuh. Kaki itu ada beberapa titik itu sudah berair," ujarnya.

Ia menceritakan, perjalanannya dimulai pada 1 Januari 2025 lalu dari Senayan.

Dari Jakarta ke Boyolali, Didik mengaku sudah membagi 18 pos untuk ia singgahi, selain itu setiap hari ia sudah merencanakan harus berjalan berapa kilometer.

Selama perjalanan, ia mengaku ditemani istri, ajudan, tenaga medis dan driver karena ia juga harus memperhatikan kondisi kesehatannya. Namun istrinya tidak berjalan kaki penuh seperti dirinya.

"Istri ini dia menemani dari pagi jam 5.00 sampai jam 9.00. Istri selalu ikut karena memberikan support dan memberikan semangat untuk saya. Tapi setelah jam 9.00 saya minta istirahat, kan kasihan dan tidak wajib juga buat istri," katanya.

Adapun Didik setiap harinya berhenti untuk istirahat ketika waktu salat tiba. Ia memulai perjalanan dari pagi dan berhenti sekira jam 11.00 siang untuk istirahat dan salat. Setelah itu, ia melanjutkan perjalanan lagi hingga pukul 15.00.

"Istirahat, salat, makan. Istirahat, ganti baju, begitu terus jalan lagi sampai jam 17.30 WIB," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved