Lebaran 2025
Basreng dan Bastik Jadi Idola Warga Kudus Sebagai Kudapan Saat Lebaran
Pada Lebaran tahun ini, basreng dan bastik menjadi kudapan yang paling dicari warga Kabupaten Kudus di Pasar Kliwon lantai dua.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Makanan jamak ditemui di setiap meja tamu di rumah warga Kabupaten Kudus saat Lebaran tiba.
Oleh karenanya, setiap menjelang Lebaran penjualan kudapan atau jajan untuk hidangan Lebaran melonjak drastis.
Di antara pusat penjualan jajan Lebaran di Kabupaten Kudus yaitu Pasar Kliwon tepatnya di lantai dua.
Baca juga: Ramadan Jadi Momen Silaturahmi Kapolsek Kudus dan Eks Napiter Pantura
Baca juga: Pesta Gol Ole Romeny Untuk Timnas Disambut Meriah dengan Flare dan Sorak-sorai di Alun-alun Kudus
Di tempat ini, banyak kios yang menjajakan kudapan makanan ringan yang cocok untuk hidangan saat Lebaran.
Satu di antara penjual makanan di Pasar Kliwon yaitu Rohmat.
Lelaki berusia 40 tahun tersebut mengatakan, penjualan jajan mulai ramai sejak sepekan sebelum Lebaran.
Per hari dia bisa menjual sampai puluhan kilogram jajan Lebaran.
Ada berbagai macam jenis jajan yang dijual.
Ada kacang telur, keripik, dan basreng.
Untuk memudahkan pembeli Rohmat mengemasnya dalam kemasan 1 kilogram.
Untuk harganya rata-rata Rp45 ribu per kilogram.
Pada Lebaran ini, basreng dan bastik menjadi kudapan yang paling dicari.
Jajan yang memiliki tekstur renyah dengan rasa gurih pedas ini menjadi yang paling dicari.
Baca juga: Bupati Kudus Pastikan Layanan Kesehatan di Puskesmas Tetap Jalan saat Libur Lebaran
Baca juga: Kampung Shaun The Sheep dan Taman Kelinci Siap Dibuka untuk Pengunjung Pijar Park Kudus
Perlu diketahui, basreng merupakan akronim dari bakso goreng dan basti merupakan bakso goreng yang dibentuk seperti stik.
Rata-rata pembeli yang datang ke kios milik Rohmat di Pasar Kliwon merupakan warga lokal Kudus.
Mereka bisa memilih sendiri jenis jajanan sesuai selera.
Semua jajanan rata-rata sudah dikemas dan ditata rapi di meja kios.
“Kalau pembeli yang datang ke sini biasanya beli eceran, makanya saya kemas menjadi 1 kilogram,” kata Rohmat.
Sementara itu penjual lainnya, Juwariyah mengatakan, mete menjadi salah satu kudapan yang juga paling dicari.
Terbukti menjelang Lebaran ini dia sudah menjual hampir 6 kuintal mete.
“Harganya juga terus naik ini untuk mete,” kata Juwariyah.
Untuk harga mete per kilogram di menjualnya Rp160 ribu.
Padahal harga sebelumnya Rp150 ribu per kilogram pada pekan lalu.
Harga yang semakin naik ini selaras dengan minat warga terhadap kudapan dari biji jambu tersebut.
Sebab, kata Juwariyah, untuk mete saat ini barangnya menipis.
“Saya jual Rp160 ribu per kilogram, ini barangnya sudah hampir habis, dan saya minta dikirim lagi sama distributor sudah habis,” kata dia. (*)
Baca juga: Agustina Sediakan Lontong Opor, Open House Selepas Salat Idulfitri di Balai Kota Semarang
Baca juga: Harga Kebutuhan Pokok Jelang Lebaran di Pasar Tradional Semarang, Agustina: Ini Kategori Mahal
Baca juga: Rahmat Syawal Ingin Sama-sama Bangkit! Hentikan Tren PSIS Tak Pernah Menang 7 Laga Beruntun
Baca juga: ASN Pemkot Semarang Gunakan Mobil Dinas untuk Mudik, Agustina Wilujeng: Ingin Saya Boleh
Meningkat 4 Persen, KAI Daop 4 Semarang Layani Lebih dari 1 Juta Penumpang Selama Lebaran 2025 |
![]() |
---|
Ratusan Penumpang Program Balik Rantau Gratis Cilacap ke Bandung Dilepas Dishub Cilacap |
![]() |
---|
Volume Kendaraan Arus Balik Lebaran di Ruas Jalan Ajibarang-Bumiayu Berangsur Menurun |
![]() |
---|
Wali Kota Semarang Agustina Apresiasi Fasilitas Mudik Gratis dari TNI AL |
![]() |
---|
Hapus One Way Lokal, Polisi Sisakan One Way Nasional dari GT Kalikangkung Sampai Brebes |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.