Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Pajak Impor AS Tekan Ekspor Jateng, Tembakau Berpotensi Terdampak 

Amerika Serikat (AS) selama ini menjadi pasar utama bagi sejumlah komoditas ekspor andalan Jateng, mulai dari sepatu, batik

Penulis: budi susanto | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUN JATENG/BUDI SUSANTO
INFOGRAFIS TEMBAKAU - Infografis ekspor tembakau asal Jawa Tengah dan perbandingan harga tembakau asal Jawa Tengah di Amerika Serikat dari berbagai sumber yang dihimpun Tribunjateng.com, Selasa (8/4/2025). 

Jika tembakau dan komoditas lain kehilangan pasarnya di AS, bisa berimbas pada ribuan pelaku usaha, petani, hingga pekerja sektor industri pengolahan.

Penerapan kebijakan kenaikan pajak impor AS yang telah dimulai awal April pun mulai menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelaku usaha tembakau di Jateng, khususnya di tingkat petani. 
Sebab, AS selama ini menjadi salah satu pasar penting bagi tembakau rajangan dan asepan asal Jateng.
Pasalnya jika beban pajak masuk ke Amerika meningkat, harga tembakau ekspor otomatis ikut naik. 

Hal ini dikhawatirkan menurunkan minat pembeli dari luar negeri, terutama karena pasar global juga menawarkan banyak pilihan dari negara produsen lain. 

Penurunan permintaan akan berimbas langsung ke petani sebagai mata rantai paling awal dalam produksi.

“Kalau ekspor berkurang, pasti harga tembakau di tingkat petani akan ikut tertekan. Yang paling terdampak nanti ya kami, para petani,” ujar Tri Wibowo salah satu petani tembakau asal Kabupaten Temanggung melalui sambungan telepon, Selasa (8/4/2025).

Ia berujar tembakau merupakan salah satu komoditas unggulan ekspor Jateng. Bahan baku ini banyak dikirim dalam bentuk tembakau kering rajangan dan asepan ke berbagai negara, termasuk AS. 

Bila ekspor melemah, tidak hanya harga jual yang turun, tapi juga potensi pembatasan penyerapan hasil panen petani oleh industri atau eksportir.

"Jika tidak ditangani serius, tekanan pada ekspor tembakau bisa berujung pada penurunan kesejahteraan petani, pengangguran musiman saat panen, hingga berkurangnya minat generasi muda untuk terlibat dalam sektor pertanian tembakau," katanya.

Berdasarkan kebijakan terbaru yang diumumkan oleh Presiden AS, Donald Trump, Indonesia dikenakan tarif impor sebesar 32 persen untuk produk yang masuk ke AS.

Sementara pendataan dari IndexBox.oi tentang tobacco prince the United State atau harga tembakau di AS, harga tembakau Indonesia yang diekspor ke AS pada Agustus 2023, rata-rata mencapai $37.446 per ton.

Hal tersebut menjadikan tembakau asal Indonesia salah satu yang tertinggi dibandingkan negara pengekspor lainnya.

Sebagai perbandingan, harga rata-rata ekspor tembakau ke Guatemala pada periode yang sama hanya $3.124 per ton. 

Berdasarkan data BPS, nilai ekspor tembakau dan olahan tembakau dari Provinsi Jateng ke Amerika Serikat mencapai US$9,1 juta pada Oktober 2024.

Terpisah Statistisi Ahli Madya BPS Jateng Arjuliwondo, dalam keterangannya beberapa waktu lalu menyebutkan, ekspor nonmigas menyumbang 96,60 persen dari total ekspor pada Februari 2025 di Jateng yang mencapai 1.016,98 juta Dolar AS.

Sementara itu pangsa pasar ekspor nonmigas asal Jateng didominasi ekspor ke AS.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved