Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Wujud Kompensasi untuk 12 Kendaraan Rusak Usai Isi Pertalite di SPBU Klaten

12 kendaraan rusak usai isi Pertalite dari SPBU Trucuk, Klaten. Konsumen diberi kompensasi penuh, SPBU setop sementara dan tengah diselidiki.

DOKUMENTASI WARGA
ILUSTRASI PERTALITE: Sebuah foto ilustrasi memperlihatkan seorang memegang botol berisi pertalite tercampur zat lain. BBM Pertalite di SPBU Trucuk Klaten diduga tercampur zat lain. 12 kendaraan mogok, operasional SPBU dihentikan, investigasi terus dilakukan. 

TRIBUNJATENG.COM, KLATEN – Sebanyak 12 kendaraan mengalami kerusakan usai mengisi bahan bakar jenis Pertalite di SPBU Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Masing-masing pemilik kendaraan langsung mendapatkan kompensasi dari pihak SPBU, berupa biaya perbaikan dan pengisian ulang BBM secara gratis.

Dari jumlah tersebut, delapan merupakan sepeda motor dan empat lainnya mobil.

Dugaan sementara, bahan bakar yang disalurkan tercampur zat asing, yang belakangan diduga berupa air.

Peristiwa ini terjadi pada Selasa (8/4/2025) dini hari, sekitar pukul 01.33 WIB, dan langsung viral usai sebuah video unggahan akun X @merapi_uncover menunjukkan endapan mencurigakan dalam gelas ukur BBM di SPBU 44.574.29 Trucuk.

“SPBU langsung bertanggung jawab atas kendaraan terdampak dengan mengganti biaya servis serta mengisi ulang BBM,” ungkap Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Taufiq Kurniawan, kepada wartawan.

Taufiq menjelaskan bahwa BBM yang diduga tercemar adalah jenis Pertalite.

Meskipun zat yang mencemari belum terkonfirmasi, sejumlah konsumen yang menjadi korban menyebutkan bahwa bahan bakar tersebut kemungkinan tercampur air.

Untuk mencegah insiden serupa, penyaluran BBM di SPBU Trucuk dihentikan sementara waktu guna proses pembersihan dan investigasi menyeluruh.

“Kami sudah berkoordinasi dengan Polres Klaten untuk melakukan uji laboratorium dan menelusuri penyebab terjadinya pencampuran,” ujar Taufiq.

Menurut keterangan Pertamina, pengecekan rutin terakhir di SPBU tersebut dilakukan pada Senin (7/4/2025) pagi sekitar pukul 08.04 WIB, dan saat itu bahan bakar dinyatakan memenuhi standar kualitas.

Namun selang beberapa jam, masalah mulai muncul dan menyebabkan kendaraan konsumen mengalami mogok.

“Pertamina berkomitmen menjaga kualitas BBM dan melakukan pengecekan berkala di seluruh SPBU,” tutup Taufiq.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved