Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kendal

"Berkahnya Para Wali Bagi Kami" Pedagang Gerabah Mengais Cuan di Tradisi Syawalan Kaliwungu Kendal

Tak sekadar simbol silaturahmi spiritual, tradisi syawalan Kaliwungu Kendal jadi momentum perputaran ekonomi rakyat, salah satunya pedagang gerabah.

TRIBUN JATENG/AGUS SALIM IRSYADULLAH
BELI CELENGAN GERABAH - Seorang warga membeli celengan gerabah di Syawalan Kaliwungu Kendal, Kamis (10/4/2025). Di momentum ini, penjual gerabah mengalami keuntungan berkali lipat dibanding penjualan hari biasa. 

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Tradisi syawalan di Kaliwungu Kendal menjadi momentum istimewa yang terus dinantikan.

Meskipun digelar setiap tahun selama sekira dua pekan, animo masyarakat untuk mengikuti tradisi ini tak pernah surut.

Tak sekadar simbol silaturahmi spiritual, tradisi syawalan Kaliwungu Kendal menjadi momentum perputaran ekonomi rakyat.

Sebuah perpaduan antara nilai religius, budaya, dan ekonomi yang tetap lestari dari tahun ke tahun.

Baca juga: Alumni KDI Hibur Wisatawan Curug Sewu Kendal, Libur Lebaran Makin Ramai

Baca juga: Perolehan Zakat Tahun Ini di Kendal Capai Rp13 Miliar

Masyarakat pun silih berganti berdatangan untuk meraih keberkahan, dengan mendoakan tokoh penyebar islam di kompleks makam bukit Jabal Nur Kaliwungu.

Tak sedikit pula dari masyarakat yang membuka aneka jenis lapak dagang untuk menambah keramaian.

Selain itu, pengunjung yang membawa anak-anak juga dimanjakan dengan berbagai wahana hiburan seperti ombak banyu, demolen, komedi putar, dan permainan tradisional lainnya.

Adapun syawalan Kaliwungu sudah dimulai sejak Kamis (3/4/2025) dan berakhir pada Minggu (13/4/2025).

Pantauan di lokasi, keramaian syawalan berpusat di kompleks makam dan membludak hingga dekat Lapangan Brimob atau sejauh 1,3 kilometer dari pusat Alun-alun Kaliwungu.

Di lokasi itu pula menjadi tempat pedagang untuk membuka aneka lapak sesuai pemetaan yang sudah disediakan.

Salah satu lapak yang ramai diserbu pengunjung ialah pedagang gerabah.

Lapak musiman ini menawarkan diorama kehidupan masa kecil yang erat dengan permainan dari tanah liat.

Pedagang gerabah asal Semarang, Suwarno menyampaikan, syawalan Kaliwungu menjadi ajang tahunan yang selalu dinanti.

Dia yang mulai menggelar lapaknya sejak pembukaan syawalan telah merasakan keberkahan tradisi tersebut.

Dirinya bisa meraup keuntungan berkali lipat, dibanding penjualan hari biasa.

Baca juga: Kunjungan Wisatawan Harian di PIK Kendal Tembus 5 ribu Orang, Diprediksi Terus Naik di Libur Lebaran

Baca juga: Nasib Pilu Jumaiyah Warga Jatipurwo Kendal, 20 Tahun Kaki Dirantai di Kamar, Orangtua Sudah Pasrah

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved