Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Apa Itu Sekolah Rakyat? Ini 5 Fakta dan 53 Lokasi yang Akan Dibuka di Tahun Ajaran Baru Juni 2025

Apa Itu Sekolah Rakyat? Ini 5 Fakta dan 53 Lokasi yang Akan Dibuka di Tahun Ajaran Baru Juni 2025

Penulis: non | Editor: galih permadi
Tribunbali
ILUSTRASI SEKOLAH - Apa Itu Sekolah Rakyat? Ini 5 Fakta dan 53 Lokasi yang Akan Dibuka di Tahun Ajaran Baru Juni 2025 

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menyampaikan, Sekolah Rakyat akan membutuhkan sekira 60.000 guru.

Namun Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan, status guru dan pengajar di Sekolah Rakyat masih dimatangkan.

"Nah, ini lagi dimatangkan. Ya sementara masih ada beberapa pilihan. Dari ASN, penugasan ASN gitu. Atau yang kedua dari guru-guru yang telah memiliki sertifikat, yang lulus apa itu pendidikan profesi guru. Itu yang dua itu yang masih dimatangkan," jelas Gus Ipul.

4. Punya 2 Opsi Kurikulum

"Mengenai kurikulumnya memang ada dua skema. Pertama ikuti kurikulum sekolah unggul, ya itu berarti Pak Mendikti Saintek (Brian Yuliarto).

Tapi juga bisa ikuti kurikulum sekolah yang berlaku sekarang ini," kata Abdul Mu'ti di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, melansir Kompas.com, Senin (10/3/2025) lalu.

5. Lokasi Sekolah Rakyat

Sebanyak 53 sekolah rakyat hasil renovasi direncanakan akan dibuka pada tahun ajaran baru atau sekitar bulan Juni 2025.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi usai melakukan rapat dengan Menteri Sosial Saifullah Yusuf dan Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo di Kantor Kementerian PU, Jakarta Selatan, Senin (14/04/2025).

Adapun lokasi sekolah rakyat tersebut selain berasal dari bangunan sekolah yang sudah ada, juga dari aset-aset yang dimiliki oleh lembaga maupun pemerintah.

"Jadi hari ini kami berkoordinasi dengan teman-teman di BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang nanti akan bertugas untuk melakukan perbaikan-perbaikan,

renovasi-renovasi dari tempat-tempat yang sudah tersedia, aset-aset yang kita miliki,

baik dimiliki oleh kementerian maupun lembaga maupun pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten," katanya.

Lokasi yang dipilih adalah yang tercatat sebagai daerah miskin dengan jumlah penduduk yang banyak.

"Yaitu, di daerah Jawa Tengah, Jawa Barat, maupun di Jawa Timur," ujarnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved