Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

8 Hari Sembunyi di Hutan, Kisah 2 Penambang Emas Selamat dari Pembatantaian KKB di Yahukimo

Keduanya bersembunyi di dalam hutan selama berhari-hari agar tidak ditemukan kelompok kriminal bersenjata (KKB)

Editor: muslimah
KOMPAS.COM/Satgas Pamtas TNI Pos Korowai
Para warga sipil, korban selamat dari serangan KKB yang diselamatkan oleh Pamtas TNI Pos Korowai, Papua Selatan, Minggu (13/4/2025). 

TRIBUNJATENG.COM - Kisah dua pendulang emas yang selamat dari pembatantaian di Yahukimo. 

Keduanya bersembunyi di dalam hutan selama berhari-hari agar tidak ditemukan kelompok kriminal bersenjata (KKB)

Kasatgas Hubungan Masyarakat (Humas) Operasi Satuan Tugas Damai Cartenz, Komisaris Besar Polisi Yusuf Sutejo, mengungkapkan bahwa kedua pendulang emas tersebut selamat setelah bersembunyi selama delapan hari untuk menghindari serangan KKB. 

Baca juga: Sosok Zamroni, Warga Tegal Korban Keganasan KKB, 1,3 Tahun Jadi Pendulang Emas di Papua

"Delapan hari mereka bersembunyi di hutan, untuk menyelamatkan diri dari serangan yang dilakukan KKB," ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (16/4/2025).

Kedua pendulang emas itu ditemukan aparat gabungan TNI-Polri yang sedang melakukan pencarian terhadap korban pembantaian KKB di sepanjang Sungai Silet, Kabupaten Yahukimo.

Saat pencarian, tim gabungan menemukan mereka sedang bersembunyi dan langsung mengevakuasi menggunakan helikopter ke Dekai, Kabupaten Yahukimo.

"Alhamdulillah dua pendulang ini ditemukan dalam keadaan selamat dan sudah dievakuasi pada Senin (14/4/2025) ke Dekai, Kabupaten Yahukimo," ungkap Yusuf.

Sebelumnya, aparat gabungan TNI-Polri menemukan 15 jenazah pendulang emas yang menjadi korban pembantaian dan telah dievakuasi ke Dekai, Kabupaten Yahukimo.

Proses evakuasi jenazah ini berlangsung dari Kamis (10/4/2025) hingga Senin (14/4/2025).

Jenazah-jenazah tersebut telah diidentifikasi dan diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.

Mengingat kondisi jenazah yang tidak memungkinkan untuk dipindahkan, Direktur RSUD Dekai Kabupaten Yahukimo, dr Glenn M Nurtanyo, menjelaskan bahwa pemakaman dilakukan di Dekai.

"Jenazah sudah mengalami proses dekomposisi atau pembusukan sehingga tidak memungkinkan dipindahkan atau diterbangkan ke daerah asal. Untuk mencegah risiko penyebaran infeksi, pemakaman akan dilakukan di Dekai," ungkapnya.

Peristiwa pembantaian terhadap 15 pendulang emas ini terjadi pada Minggu (6/4/2025) dan Senin (7/4/2025) di lokasi penambangan rakyat yang berada di Kabupaten Yahukimo dan Kabupaten Pegunungan Bintang. (Kompas.com)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved