Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Semarang

Industri Hotel, Restoran, dan Wisata di Semarang Terdampak Efisiensi Anggaran, MICE Turun Drastis

Geliat meetings, incentives, conventions, and exhibitions (MICE) di Kota Semarang turun dampak kebijakan efisiensi anggaran

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: rival al manaf
THE WUJIL RESORT AND CONVENTIONS
ILUSTRASI MICE - Suasana The Wujil Wedding Open House di Abimantrana Ballroom The Wujil Resort and Conventions, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, Sabtu (15/2/2025). Kegiatan ini dimaksudkan oleh pihak manajemen untuk membantu para calon pasangan pengantin mewujudkan acara pernikahan impian. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Geliat meetings, incentives, conventions, and exhibitions (MICE) di Kota Semarang turun dampak kebijakan efisiensi anggaran dari pemerintah pusat. 

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, Wing Wiyarso menyampaikan, kebijakan ini menjadi keluhan para pelaku pariwisata mulai dari hotel, restoran, bahkan destinasi wisata.

Mereka, kata Wing, mengeluhkan adanya efisiensi perjalanan dinas dan rapat koordinasi yang berdampak pada turunnya secara drastis tingkat okupansi MICE

"Kota Semarang salah satu tujuan kota penyelenggaraan MICE. Tempat pertemuan meeting, konvensi, konferensi selama ini banyak di Kota Semarang," papar Wing, Minggu (20/4/2025).

Sejumlah instansi pemerintahan maupun lembaga lainnya, lanjut Wing, biasanya melakukan reservasi jauh hari.

Adanya kebijakan efisiensi anggaran, dia mendapat laporan dari para pelaku wisata, cukup banyak reservasi yang dibatalkan.

Hal itu memberikan dampak besar bagi sektor akomodasi wisata dan perhotelan. 

Meski MICE menurun drastis, Disbudpar Kota Semarang mencoba mencari strategi lain untuk tetap menghidupkan pariwisata. 

"Kami bersinergi bagaimana mengelola kegiatan di Semarang. Kami minta mereka ikut terlibat membuat paket lokal."

"Misal, one day city tour, staycation memginap di hotel mereka. Alhamdulillah jalan," terangnya.

Lebih lanjut, Wing mengatakan, secara umum Januari - Februari memang menjadi low season dalam dunia pariwisata.

Namun, pada momen Lebaran, okupansi naik dibanding tahun lalu pada periode yang sama. 

"Januari kami genjot dengan beberapa pariwisata. Ini masih belum begitu turun signifikan seperti daerah lain. Namun, banyak pihak yang terlanjur membooking MICE membatalkan karena kebijakan pusat," jelasnya. (eyf)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved