Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Klarifikasi Pihak IKN Soal Keberadaan Tugu Lorem Ipsum

Penampakan papan signage (tugu) di Ibu Kota Nusantara (IKN) tiba-tiba ramai dibicarakan di media sosial.

Editor: rival al manaf
X/Tangkapan Layar Tribun Jateng
TEKS LOREM IPSUM DI TUGU TITIK NOL IKN 

TRIBUNJATENG.COM - Penampakan papan signage (tugu) di Ibu Kota Nusantara (IKN) tiba-tiba ramai dibicarakan di media sosial.

Pasalnya, di tugu tersebut terdapat tulisan ”Lorem Ipsum Dolor Amet, Consectetuer Idipiscing Elit”.

Teks tersebut merupakan “dummy” yang biasa digunakan dalam desain grafis dan bisa diedit sesuai kebutuhan.

IKN menutup signage tersebut dengan plastik biru, seperti yang tampak dalam dokumentasi foto resmi.

Hal ini dilakukan sembari menunggu narasi final yang sedang dipersiapkan untuk menggambarkan asal-usul serta visi dari Ibu Kota Nusantara.

Plt Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Otorita IKN (OIKN) Danis H Sumadilaga telah memberikan klarifikasi terkait tulisan pada tugu tersebut.

"Kata lorem ipsum adalah teks standar yang digunakan sebagai pengisi narasi sementara. Teks tersebut tidak memiliki arti khusus," kata Danis saat dihubungi Kompas.com, Jumat (18/04/2025).

Ia juga membenarkan bahwa saat ini tugu tersebut telah ditutup menggunakan terpal berwarna biru.

Lebih lanjut, Danis menjelaskan bahwa saat ini stiker dengan narasi yang benar masih dalam proses produksi.

"Saat ini stiker dengan narasi yang benar dalam proses produksi," tuntasnya.

Dikutip dari Kompas.tv, teks lorem ipsum disebut berasal dari karya Marcus Tullius Cicero, seorang filsuf Romawi kuno pada 45 SM.

Sebagian teks “Lorem Ipsum Dolor Sit Amet” yang kerap ditemui adalah sebagai berikut:

"Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. "

Berikut artinya dalam Bahasa Indonesia.

"Demikian pula, tidak adakah orang yang mencintai atau mengejar atau ingin mengalami penderitaan, bukan semata-mata karena penderitaan itu sendiri, tetapi karena sesekali terjadi keadaan di mana susah-payah dan penderitaan dapat memberikan kepadanya kesenangan yang besar. Sebagai contoh sederhana, siapakah di antara kita yang pernah melakukan pekerjaan fisik yang berat, selain untuk memperoleh manfaat daripadanya?"

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved