Berita Semarang
Tak Melulu Fokus Cuan Banyak, Agen BRILink Devia Modali Diri dengan Ilmu Keuangan dan Pembukuan
Menjadi Agen BRILink, Devia Novitasari tidak melulu berfokus soal cuan banyak. Baginya, cuan banyak tak menjamin Agen
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Menjadi Agen BRILink, Devia Novitasari tidak melulu berfokus soal cuan banyak. Baginya, cuan banyak tak menjamin Agen BRILink bisa berjalan dengan baik. Perlu diimbangi dengan ilmu keuangan dan pembukuan.
Baru satu tahun berjalan, Devia menjadi agen BRILink di Kampung Kedung Begal, Desa Meteseh, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal. Kendati demikian, pengalamannya dalam bidang layanan inklusi keuangan melalui agen BRILink sudah lebih dari itu. Sebelumnya, Devia ikut menjadi bagian dari Agen BRILink milik kakak iparnya. Setelah cukup memiliki pengalaman mengelola Agen BRILink, ia memutuskan untuk membuka agen sendiri.
Modal awal Devia menjalankan Agen BRILink sebesar Rp 50 juta. Dana tersebut tidak seluruhnya untuk modal operasional namun juga untuk sewa tempat dan membuat lapak berupa booth kontainer.
Ia menyewa tempat yang cukup strategis berada di pinggir jalan. Mengingat bukan di lahan sendiri, ia memilih menjalankan bisnisnya dengan bangunan semi permanen agar mudah dibongkar pasang. Di dalam booth kontainer kecil itulah, ia menjalankan aktivitasnya sebagai agen BRILink. Pelanggan berdatangan silih berganti.
Buka dari pukul 08.00 hingga 20.00 WIB, Devia menyebut, transaksi di Agen BRILink miliknya saat kondisi sepi setidaknya mencapai 25 - 30 transaksi per bulan. Paling ramai, mencapai 65 transaksi per bulan dengan mayoritas transaksi transfer dan tarik tunai.
Meski demikian, ia juga melayani berbagai transaksi lain antara lain top up dana, gopay, shopee pay, pembelian token listrik, pembelian pulsa, pembayaran cicilan adira serta cicilan FIF.
"Pagi hingga sore saya yang jaga. Jam empat sore, saya minta adik saya jaga. Saya gaji dia. Dari pada nganggur di rumah, saya ajak dia untuk jaga agen BRILink," paparnya, saat ditemui Tribun Jateng di booth containernya, Minggu (20/4/2025).
Devia mengungkapkan, menjadi agen BRILink harus memutar dana terus menerus. Awal-awal ia membuka BRILink bukannya untung, justru malah mengalami minus. Ia pun belajar dengan agen BRILink lain bagaimana cara mengelola dengan baik.
"Awal-awal buka BRILink banyak minus karena belum lancar pembukuan. Pembukuan amburadul," ungkap Devia.
Sembari menjalankan layanan keuangan, Devia belajar pembukuan keuangan secara autodidak. Ia juga dibantu Petugas Agen BRILink (PAB). Setiap menjumpai kendala, bisa konsultasi dengan PAB.
"Kita (para agen BRILink-red) ada grup dengan PAB. Masalah-masalah mengenai Agen BRILink bisa tanya ke PAB," terangnya.
Saat melayani pelanggan, dirinya mengaku harus konsentrasi penuh. Mengingat, satu angka dalam sebuah transaksi keuangan sangat berarti. Salah mengetik satu angka akan berakibat sangat fatal dan menimbulkan kerugian.
Menjadi agen BRILink, sebut dia, kerugian bisa saja terjadi karena kesalahan sendiri. Maka, diperlukan fokus agar tidak membuat kesalahan saat bertransaksi.
"Misal mau tarik Rp 200 ribu. Kalau tidak fokus, kita kasih Rp 300 ribu. Kadang nggak ngeh. Saya selalu imbau pelanggan untuk dicek dulu, tapi kadang pelanggan langsung simpan (uangnya-red)," terangnya.
Seiring berjalan waktu, omzet kian bertambah. Hasil usaha agen BRILink lebih dari cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Keuntungan yang didapat juga ia gunakan untuk melengkapi agen BRILinknya dengan beberapa peralatan yang menunjang pelayanan, misalnya mesin penghitung uang. Dengan kehadiran mesin itu, Devia berharap, bisa meminimalisasi kesalahan penghitungan uang.
Pekerjaan Lebih Fleksibel

Sebelum terjun ke dunia layanan inklusi keuangan, Devia sempat bekerja di pabrik garmen. Setelah memiliki buah hati, ia pun keluar dan sempat membuka usaha kue kering. Kemudian, ia diajak kakaknya untuk kerjasama membuka agen BRILink hingga akhirnya memiliki agen sendiri.
Menurut dia, menjadi agen BRILink lebih memiliki waktu yang fleksibel jika dibanding saat ia bekerja di pabrik. Ia bisa bekerja dengan tetap menemani buah hatinya. Setiap ke booth BRILink, anaknya yang masih balita itu selalu diajak.
"Sekarang waktunya lebih fleksibel. Bisa bersanding dengan anak," ucapnya.
Kehadiran BRILink Dekatkan Pelanggan

Sementara itu, pelanggan Agen BRILink, Yulianto mengaku, sering bertransaksi di Agen BRILink. Menurut dia, kehadiran BRILink mendekatkan dengan pelanggan. Jika tarik tunai di ATM BRI, ia harus menempuh lima kilometer dari rumahnya. Sedangkan, Agen BRILink hanya melangkah beberapa meter dari rumahnya.
"Nggak perlu jauh-jauh. Agen BRILink jaraknya dekat dengan rumah. Nggak perlu jauh-jauh. Kalau ke ATM BRI, hampir lima kilometer," ungkapnya.
Baginya, bertransaksi di Agen BRILink lebih simpel. Apalagi, dia memiliki dua rekening yang mana keduanya merupakan rekening BRI. Seringkali, ia menyambangi Agen BRILink untuk tarik tunai maupun transfer.
"Pelayanannya enak, lebih simpel. Sebenarnya, saya punya rekening bank lain, tapi tetep nyaman transaksi di BRILink," ujarnya.
Layanan Keuangan Mudah untuk Masyarakat
Sementara itu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus memperkuat komitmennya dalam menyediakan layanan keuangan yang mudah diakses masyarakat.
Hingga akhir Desember 2024, jumlah Agen BRILink di seluruh Indonesia mencapai 1,06 juta agen dengan volume transaksi sebesar Rp1.589 triliun. Jaringan ini menjangkau lebih dari 67 ribu desa atau menjangkau lebih dari 80 persen total desa di Indonesia.
Melalui keterangan tertulis, Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi menyampaikan, Agen BRILink merupakan bagian dari komitmen BRI dalam memberikan akses layanan keuangan yang lebih dekat kepada masyarakat.
"Melalui Agen BRILink, masyarakat dapat melakukan berbagai transaksi keuangan dari desa sekalipun, tanpa harus menempuh perjalanan ke unit kerja BRI," ujarnya. (eyf)
Dies Natalis ke-43 SCU, Angkat Tema Pendidikan Personal dan Inklusif yang Mengubah dan Menggerakkan |
![]() |
---|
Harga Emas Antam di Semarang Hari Ini Selasa 5 Agustus 2025, Naik Rp 13.000 per Gram |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Kota Semarang Hari Ini Selasa 5 Agustus 2025: Banyumanik Hujan Petir |
![]() |
---|
Kisah Sosok Setyo Hadi Pemilah Sampah Berangkat Umrah, Berkah Perluasan TPA Blondo Semarang |
![]() |
---|
Alasan Ayah Bocah SD Yang Viral Susuri Sungai Diusir Warga Semarang Karena Melepaskan Anjingnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.