Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tanoto Foundation

SDN Gajahmungkur 03 Deklarasikan Sekolah Cinta Budaya di Peringatan Hari Kartini

SDN Gajahmungkur 03 Semarang deklarasikan Sekolah Cinta Budaya, ajak siswa cintai budaya lewat aksi nyata sejak dini.

Tanoto Foundation
Dian Marta Wijayanti, M.Pd., Kepala SDN Gajahmungkur 03 dan Fasilitator PINTAR Tanoto Foundation 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Suasana halaman SDN Gajahmungkur 03, Kota Semarang, pagi itu berbeda.

Di bawah kibaran bendera merah putih, ratusan siswa berbaris rapi mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia.

Di tengah upacara sederhana memperingati Hari Kartini, sebuah momen istimewa terjadi yakni pembacaan Deklarasi Sekolah Cinta Budaya sebagai komitmen nyata menanamkan kecintaan terhadap budaya bangsa sejak usia dini.

lihat fotoSDN Gajahmungkur 03 Semarang deklarasikan Sekolah Cinta Budaya, ajak siswa cintai budaya lewat aksi nyata sejak dini.
SDN Gajahmungkur 03 Semarang deklarasikan Sekolah Cinta Budaya, ajak siswa cintai budaya lewat aksi nyata sejak dini.

Deklarasi ini bukan sekadar seremonial.

Terinspirasi dari pemikiran R.A. Kartini dalam suratnya kepada Stella Zeehandelaar pada 6 November 1899, SDN Gajahmungkur 03 ingin memastikan bahwa ajakan mencintai budaya tidak berhenti pada hafalan, melainkan benar-benar hidup dalam keseharian anak-anak.

Betapa sering di sekolah terdengar ajakan "Ayo cintai budaya Indonesia!" namun tanpa teladan nyata, kata-kata itu kerap kehilangan makna.

Anak-anak mungkin dengan cepat menjawab "melestarikannya", tetapi sesungguhnya istilah itu masih terasa abstrak di benak mereka.

Terlebih bagi siswa-siswi usia dini, mereka lebih membutuhkan contoh konkret daripada sekadar teori.

Melalui Deklarasi Sekolah Cinta Budaya, SDN Gajahmungkur 03 berusaha mengubah itu semua.

Usai pembacaan deklarasi bersama, kepala sekolah menyerahkan naskah deklarasi kepada setiap wali kelas untuk dipajang di ruang kelas.

Murid-murid membubuhkan tanda tangan di atas lembar deklarasi sebagai simbol persetujuan dan komitmen pribadi mereka.

Deklarasi ini memuat tiga komitmen sederhana namun bermakna yaitu mengenakan pakaian bermotif batik Nusantara setiap Kamis, menggunakan bahasa Jawa dalam percakapan sehari-hari di hari yang sama, serta menutup pembelajaran dengan menyanyikan lagu daerah.

Kebiasaan kecil ini diharapkan membentuk karakter cinta budaya sejak dini.

Kemeriahan peringatan Hari Kartini tidak berhenti sampai di situ.

Anak-anak tampil memukau dalam lomba peragaan busana adat daerah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Komentar

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved