Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tanoto Foundation

Dari Data ke Dampak: Pendidikan yang Mengubah Kehidupan

Saat ini Tanoto Foundation sedang membuka pendaftaran Beasiswa TELADAN angkatan 2026 di 10 perguruan tinggi negeri Indonesia.

Editor: rival al manaf
Istimewa
Rischa Agitta Sebayang bersama anak-anak di Komunitas Sahabat Anak Grogol 

TRIBUNJATENG.COM - Di era digital saat ini, data seakan menentukan segalanya.

Dari struk belanja kebutuhan sehari-hari sampai jumlah pengikut media sosial kita, semuanya merupakan data dan mempengaruhi hidup kita.  

Data pun menjadi sesuatu yang vital dan tak terelakkan, baik bagi individu apalagi bagi suatu perusahaan.

Bagi korporasi, data sangat berguna untuk kebutuhan marketing, peningkatan penjualan, hingga ekspansi dan aksi korporasi lainnya. 

Baca juga: Menyemai Cinta untuk Mengubah Wajah Pendidikan Indonesia: Dari Ruang Kelas hingga Peradaban Semesta

Karena itu, profesi data analyst yang mampu membaca, mengolah, menganalisis data, serta menyajikannya ke dalam laporan sebagai basis pengambilan keputusan, kini sangat dicari dan menjadi kebutuhan utama bagi perusahaan.  

Secara global, permintaan profesi ini terus meningkat.

Lembaga statistik pekerja di Amerika Serikat, US Bureau of Labour Statistics, merilis laporan bahwa permintaan terhadap profesi ini diproyeksikan mengalami pertumbuhan hingga 23 persen sepanjang 2022-2032.

Besarnya persentase itu bahkan nyaris lima kali lipat daripada kebutuhan pekerjaan lainnya yang hanya di angka lima persen. 

Di Indonesia, data analyst juga semakin dicari.

Korporasi terkemuka mulai menempatkan data analyst sebagai posisi penting dengan gaji mentereng.

Berbagai situs pencari kerja juga menempatkan profesi tersebut sebagai “buruan” utama.

Kampus-kampus dan lembaga pendidikan mulai membuka program studi ini. 

Hal itu seiring kesadaran bahwa data merupakan aset penting dan menjadi dasar pengambilan keputusan untuk menentukan kelangsungan sebuah perusahaan atau lembaga. 

Rischa Agitta Sebayang, seorang Marketing Analytic and Research yang berpengalaman mengelola data selama 13 tahun, mengungkapkan kecenderungan tersebut.  

“Di tempat saya bekerja, semuanya data driven (berbasis data). Terutama untuk marketing, karena ketika kita menjual sesuatu kita melihatnya dari lensa customer, sehingga data itu menjadi hal yang penting,” ujarnya. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved