Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Sabun Mandi dan Tangan Kreatif Samini Hasilkan Bunga Menawan Bernilai Ekonomis Tinggi

Menjadi seorang ibu rumah tangga tak lamtas membuat Samini berdiam diri di rumah.

|
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: muh radlis


Harga hiasan bunga sabun karya Samini dipatok mulai Rp 100 ribu dengan rata-rata harga kisaran Rp 200 ribu. 

UMKM sabun 2
BUNGA SABUN - Pelaku UMKM BRI, Samini, membuat karya bunga hiasan berbahan sabun, di rumahnya, di Jalan Tirto Agung III, Pedalangan, Banyumanik, Kota Semarang, Senin (21/4/2025).


Tidak hanya bunga sabun, ia juga memiliki berbagai kreasi bunga hias berbahan stoking, plastik, bahkan kulit jagung atau klobot. Harga bunga hias berbahan stoking dipatok lebih mahal dibanding lainnya yakni mencapai Rp 450 ribu. Mengingat, bahan dasarnya lebih mahal dibanding bunga sabun atau lainnya.


Omzet dari penghasilan usaha bunga sabun, diakui Samini, memang tidak menentu. Handicraft, sebut dia, memang tidak semua orang menyukai. Namun demikian, hasil usahanya terbilang cukup lumayan untuk menambah penghasilan. 


Rumah BUMN Tempat Belajar dan Berkembang 


Rumah BUMN menjadi tempat dirinya berkembang bersama sesama UMKM. Ia bergabung di rumah BUMN belum begitu lama, yakni sejak 2022 lalu. 


Rumah BUMN milik BRI tersebut, menurut dia, sangat terbuka dengan para pelaku UMKM. Para UMKM diperbolehkan menggunakan ruang-ruang yang ada untuk berkreasi. 


"Kalau mau pelatihan disana boleh. Saya sempat membuat pelatihan disana. Saya memberi pelatihan bunga dari sedotan," katanya. 


Selain memberi pelatihan untuk masyarakat yang mau belajar membuat bunga hias, Samini juga mendapat pelatihan dari Rumah BUMN berupa cara pemasaran. Selain itu, Rumah BUMN juga memberi ruang untuk displai produk. 


"Karya saya ada disana. Setelah pelatihan beberapa waktu lalu, saya taro produknya disana," ucapnya.


Hingga kini, ia masih terus berupaya meningkatkan skill dan memperluas pemasaran. Dengan bergabung Rumah BUMN, menurut dia, jaringan semakin luas. Ia yang semula hanya berkutat di tingkat kelurahan dan kecamatan, kini semakin melebarkan sayap pemasaran berkat mengenal Rumah BUMN. 


UMKM Butuh Pendampingan dan Permodalan 


Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang, Margaritha Mita Dewi Sopa mengatakan, pendampingan sangat dibutuhkan UMKM agar wawasan dan inovasi semakin berkembang. Pihaknya sangat mengapresiasi hadirnya Rumah BUMN yang menjadi wadah UMKM berkembang. 


"Rumah BUMN sangat membantu UMKM. Ada pelatihan yang bisa menambah wawasan UMKM. BRI biasanya juga membantu fasilitasi sertifikasi pelaku UMKM," papar Mita. 


Pemerintah, kata dia, selalu membantu UMKM dalam hal pemasaran baik secara online maupun offline. Misalnya, melibatkan UMKM mengikuti pameran. Pemerintah Kota Semarang bekerjasama dengan gerai-gerai untuk mendisplai produk UMKM


Kendati demikian, tidak cukup hanya peran pemerintah saja untuk membantu UMKM. Semyua stakeholder, termasuk BUMN dibutuhkan peran serta untuk membantu UMKM berkembang, berdaya saing, dan naik kelas. (eyf)

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved