Berita Kudus
Tradisi Pengantin Tebu di Kudus, Penanda Awal Musim Giling di PG Rendeng
Tradisi pengantin tebu menjadi penanda awal musim giling di Pabrik Gula (PG) Rendeng.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Tradisi pengantin tebu menjadi penanda awal musim giling di Pabrik Gula (PG) Rendeng.
Untuk tahun ini tradisi pengantin tebu berlangsung pada Kamis (24/5/2024) dengan pengangtin tebu pria bernama Sri Narendra Rosan Prakosa Madu Rasa Candra dan pengantin tebu wanita bernama Sri Ratu Rozan Ayu Nan Indah Semseming Manis.
Dua tebu yang diibaratkan sebagai pengantin tebu tersebut merupakan tebu terbaik yang dipilih untuk digiling pertama kali.
Tebu pria diambil dari lahan milik petani di Desa Peganjaran, Kecamatan Bae, Kudus sedangkan tebu wanita diambil dari lahan milik PG Rendeng di Desa Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo, Kudus.
Selayaknya pengantin dua tebu tersebut dihias menggunakan janur kuning. Di bagian atas tebu terdapat boneka pria dan wanita sebagai penanda sekaligus pembeda bahwa tebu tersebut merupakan tebu pengantin pria dan wanita.
Selama prosesi berlangsung terdapat iringan gending kebo giro yang acap menjadi pengiring pesta pernikahan di Jawa.
Iring-iringan pengantin tebu ini diarak dari seberang jalan depan PG Rendeng. Sesampainya di halaman PG Rendeng, tebu tersebut diserahkan kepada manajemen PG Rendeng untuk kemudian dimasukkan ke dalam mesin penggiling.
Tradisi pengantin tebu ini berlangsung setiap tahun menjelang musim giling. Harapannya dengan adanya tradisi ini proses giling berlangsung lancar dan tidak ada kendala berarti.
Kemudian yang terpenting perusahaan dan karyawan mendapatkan untuk dari proses industri pengolahan tebu menjadi gula.
Direktur Keuangan PT Sinergi Gula Nusantara PG Rendeng Harianto mengatakan, untuk tahun ini pihaknya menargetkan bisa menggiling tebu sebanyak 312 ribu ton dengan tempo waktu selama 120 hari. Proses penggilingan akan berlangsung mulai 4 Mei 2025.
Dengan target penggilingan tebu sebanyak itu, kemudian hitungan rendemen sebesar 7,15 persen akan menghasilkan gula sekitar 20 ribu ton.
Target produksi gula tahun ini, kata Harianto, naik 200 persen dari tahun sebelumnya.
“Kalau tahun sebelumnya sekitar 10 ribu ton gula, kami hanya bisa menyelesaikan sekitar 90 persen target,” kata dia.
Kenaikan target ini selaras dengan apa yang menjadi upaya Presiden Prabowo untuk swasembada gula. Untuk itu, kata Harianto, pihaknya melakukan berbagai upaya agar target terpenuhi.
Misalnya dengan memperluas area penanaman tebu, mendorong petani praktik tanam tebu, juga pihaknya menyediakan bibit tebu yang terbaik.
| Kudus Fashion Week 2025 Digelar, Dimeriahkan Puluhan Brand Fesyen Bernuansa Hari Raya |
|
|---|
| Granit Gedung A Perpusda Kudus Diganti Usai Sidak Bupati Samani, Ini Penyebabnya |
|
|---|
| Lepas Kontingen MTQH, Bupati Kudus Pesan Seluruh Peserta Jaga Nama Baik Kabupaten Kudus |
|
|---|
| Kudus Kirimkan 41 Peserta MTQH ke XXXI Tingkat Provinsi Jawa Tengah |
|
|---|
| Polres Kudus Kumpulkan 100 Pengemudi Ojol, Diajak Jadi Mitra Polisi |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.